Suasana di Jalan El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terasa semarak menjelang Hari Raya Natal. Deretan pohon Natal dengan lampu kerlap-kerlip menghiasi ruas jalan tersebut.
Sejumlah warga sengaja datang atau berhenti sejenak untuk merekam suasana Jalan El Tari yang dihiasi pohon Natal. Salah satu warga, Siti Anisa (27), mengaku diajak temannya untuk melihat deretan pohon Natal di sepanjang jalan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya diajak teman. Kami datang lihat-lihat sambil foto di sini karena lagi viral di medsos," kata Siti, Rabu (17/12/2025).
"Kami sering datang ke sini setiap mau Natal, lihat hiasan pohon Natal yang berbeda-beda modelnya dan juga bagus-bagus," imbuhnya.
Salah satu yang menarik perhatian adalah pohon Natal yang terbuat dari lembaran uang kertas. Pohon Natal yang berada di depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT itu sempat viral di media sosial.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Didiet Aditya Budi Prabowo, mengatakan pohon Natal ini dibuat dari lembaran uang rupiah yang tidak layak edar. "Melalui proses pengolahan di Bank Indonesia, uang yang beredar di masyarakat dipisahkan antara uang layak edar dan uang tidak layak edar," kata dia.
Didiet menjelaskan uang yang dikategorikan layak edar tetap diedarkan kembali ke masyarakat melalui distribusi perbankan. Sedangkan, uang yang masuk kategori tidak layak edar diolah menjadi limbah operasional yang nilai rupiahnya nol alias kertas tanpa nilai.
"Natal kali ini, bahan-bahan ini diolah kembali menjadi simbol harapan, pembaruan, dan kehidupan yang baru," imbuhnya.
Ia mengatakan setiap potongan material yang menutupi rangka pohon menggambarkan perjalanan panjang rupiah dalam menjaga kestabilan ekonomi bangsa. Menurutnya, melalui kreativitas dan tangan-tangan terampil, limbah tersebut dirangkai menjadi pohon Natal yang megah dan penuh karakter.
"Pohon ini mengingatkan kita bahwa bentuk dan nilai berubah, namun tetap dapat bermakna bagi sekitar," ujar Didiet.
"Pembaruan selalu mungkin terjadi, sebagaimana pesan Natal tentang harapan yang lahir di tengah kesederhanaan," imbuhnya.
(iws/iws)










































