detikBali

Mataram Darurat Sampah Lagi, Terungkap Biang Keroknya

Terpopuler Koleksi Pilihan

Mataram Darurat Sampah Lagi, Terungkap Biang Keroknya


Nathea Citra - detikBali

Sekda Kota Mataram, Lalu Alwan Basri saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa (9/12/2025)
Sekda Kota Mataram, Lalu Alwan Basri saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa (9/12/2025) (Foto: Nathea Citra)
Mataram -

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dilanda darurat sampah, akibat pembatasan besar-besaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebun Kongok di Lombok Barat. Pasalnya, sejak 24 November 2025, TPA Kebon Kongok kembali menerapkan pembatasan pembuangan sampah kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, maksimal 70 ritase sampah per hari.

"Sekarang lebih darurat lagi (kita), darurat sampah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri, saat dikonfirmasi di Kota Mataram, Selasa (9/12/2025).

"(Sekarang) kita lagi cari solusi, karena (permasalahan) ini tidak bisa hanya Kota Mataram, dan tidak bisa juga hanya Lombok Barat (yang mencari solusi). Kita harus dimediasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov). Saya sudah menghubungi Pak Sekda tadi, mudah-mudahan hari ini ada jawaban (soal solusi permasalahan sampah ini)," sambung Alwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Alwan, saat ini Kota Mataram membutuhkan solusi terbaik, yakni lahan sementara agar bisa menampung sampah, yang tidak bisa dikirim ke TPA Kebon Kongok karena adanya pembatasan ritase.

"Kalau (soal) ritase kan sudah jelas, ndak mungkin (ditambah). (Jadi) solusi terbaiknya, (harus) ada lokasi pembuangan (atau) lahan untuk sementara, sebelum nantinya TPA dibuka kembali," harapnya.

ADVERTISEMENT

Ratusan ton sampah warga Kota Mataram yang tidak bisa dibuang ke TPA Kebon Kongok, akibat pembatasan, akhirnya terpaksa dibuang ke TPS Sandubaya, Mataram.

"Akhirnya menumpuk lagi di TPS Sandubaya, kami juga mengeluh sebenarnya, tapi kondisi (sekarang) begitu. Mau cari lahan di kota juga (susah). Sehingga perlu koordinasi lintas. Kami mohon Pemprov (bisa) mencarikan solusi terbaik. Ini bukan permasalahan Kota Mataram saja, (tapi) Lombok Barat juga.

Diberitakan sebelumnya, sepanjang area pintu masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat (Lobar) dipenuhi puluhan truk pengangkut sampah. Mereka harus mengantre sangat lama untuk membuang sampah ke TPA. Bahkan, ada yang harus menginap selama satu malam, untuk mendapat antrean.

"Asalamualaikum, para pelanggan sampah yang terhormat, kalau sampahnya belum diambil, saya minta kesabarannya dulu. Keadaan di lokasi seperti ini (antre panjang dan membludak), kita dari jam 7 (pagi sudah antre disini bahkan) ada yang dari tadi malam menginap di sini (karena) belum bisa buang sampah)," kata salah seorang petugas pengangkut sampah dalam video berdurasi 34 detik yang viral di sosial media.

"Saya minta sekali lagi kepada pelanggan yang terhormat, saya minta kesabarannya kalau sampah belum bisa diambil," sambungnya.

Suasana pembuangan sampah di TPA Kebon Kongok, di Lombok Barat beberapa waktu laluSuasana pembuangan sampah di TPA Kebon Kongok, di Lombok Barat beberapa waktu lalu Foto: Nathea Citra

Diketahui, beberapa pekan terakhir, TPA Kebon Kongok di Lombok Barat, kembali menerapkan pembatasan mulai 24 November. Dengan aturan baru ini, Kota Mataram hanya dapat membuang maksimal 70 ritase sampah per hari.

"(Antrean terjadi karena beberapa faktor) pertama, karena kondisi jalan naik ke TPA kalau hujan becek dan licin. Yang kedua, karena ada pemberitahuan dari provinsi tentang pembatasan ritase pembuangan sampah di TPA Kebon Kongok," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, saat dikonfirmasi, Senin (8/12/2025).

Antrean panjang truk pengangkut sampah menuju TPA Kebon Kongok masih berlangsung hingga hari ini.

"Masih, sekarang kabupaten/kota hanya diberikan pembuangan sampah satu ritase/hari," jelasnya.




(mud/mud)











Hide Ads