.webp)
Curah hujan tinggi menyebabkan wisata air Otak Kokok Joben di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), terendam banjir pada Sabtu (6/12/2025). Sejumlah peralatan milik pengelola hanyut terbawa arus dan diperkirakan menyebabkan kerugian mencapai puluhan juta.
Kepala Desa Pesanggrahan, Agus Muliadi, menjelaskan banjir tersebut sudah biasa terjadi, terutama pada Bulan Desember. Luapan air sungai terjadi akibat curah hujan tinggi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang kemudian mengalir deras ke hilir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Desember 2022 yang lalu juga pernah banjir seperti ini. Banjir ini sudah biasa ketika akhir tahun," terang Agus, ditemui detikBali di lokasi, Minggu (7/12/2025).
Agus menceritakan, air sungai tersebut tiba-tiba debitnya naik karena curah hujan yang tinggi di kawasan hutan. "Kalau di bawah di sini hujanya kemarin biasa saja. Kami biasanya menyebutnya hujan gunung," terangnya.
Akibat banjir tersebut, sejumlah peralatan seperti pompa air, alat masak, serta meja dan kursi milik pengelola hanyut. Banjir juga berakibat pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut.
"Yang hanyut ini ada pompa air, alat masak kompor, mebel-mebelnya juga hanyut. Bahkan saat ini pengunjung juga tidak berani berkunjung karena melihat video di media banjirnya cukup besar. Kerugian sekitar tiga puluh jutaan lah," ucap Agus.
Agus menegaskan, saat ini objek wisata Otak Kokoq Joben masih aman dikunjungi. Hanya saja, Agus mengingatkan pengunjung untuk selalu waspada karena cuaca tidak menentu.
"Tentu ini sangat berdampak juga terhadap kunjungan. Bahkan ada temen-temen yang hubungi saya janjian untuk datang ke sini, tapi karena mereka melihat di media sosial video yang kemarin mereka tidak jadi datang," ujar Agus.
Pantauan detikBali, wisata Air Otak Kokok Joben masih dibuka untuk wisatawan, hanya saja tidak begitu ramai. Pengelola juga tampak sedang membersihkan lumpur sisa-sisa banjir.
(nor/nor)
