BTNK Kaget Ada Ular Purba di Dasar Laut Pulau Komodo

BTNK Kaget Ada Ular Purba di Dasar Laut Pulau Komodo

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 18 Nov 2025 15:17 WIB
Ular purba yang terekam di dasar laut Pulau Komodo.
Foto: Ular purba yang terekam di dasar laut Pulau Komodo. (Instagram)
Manggarai Barat -

Seorang penyelam sekaligus videografer bawah laut, John Roney, merekam keberadaan ular purba di perairan dekat Pulau Komodo, di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ular laut itu berwarna hijau kusam. Ular tampak jelas terekam kamera penyelam asal Kanada itu di dasar laut Pulau Komodo.

Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) sebagai pengelola kawasan tersebut cukup terkejut ketika mengetahui informasi keberadaan ular purba di perairan Pulau Komodo.

"Nanti saya cek di teman-teman ya," kata Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga, saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (18/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hengki, sapaan Hendrikus, perlu forum ilmiah untuk mengkaji keberadaan ular purba di dasar laut TN Komodo tersebut. "Perlu forum ilmiah ya," ujar Hengki.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Penanggung Jawab Divisi Marrine BTNK, Ande Kefi, mengaku belum mengetahui keberadaan ular purba di perairan TN Komodo. Ande baru mengetahuinya dari kesaksian penyelam sebagaimana yang diberitakan.

"Belum dapat info. Ini malah baru tahu dari (detikBali)," ujar Ande.

Dilansir detikInet, fenomena langka terekam oleh seorang penyelam malam di perairan Pulau Komodo. Dalam video yang diunggah ke Instagram, terlihat seekor ular laut berwarna hijau kusam meluncur perlahan di dasar laut, menyerupai potongan alga yang hidup.

Hewan ini ternyata adalah ular file laut (marine file snake), spesies purba yang dikenal karena kemampuan kamuflasenya yang luar biasa.

"An algae-covered ambush predator," demikian caption atau takarir yang ditulis Roney dalam videonya.

Dalam unggahannya, dia juga menulis, "Salah satu hal favorit saya dari ular file laut adalah kamuflase uniknya. Kulitnya yang kasar menjebak alga, memberikan tampilan hijau berbintik-bintik yang berpadu sempurna dengan mangrove dan padang lamun. Lapisan ini terbentuk karena ular menghabiskan waktu lama dalam keadaan diam, menunggu ikan lewat untuk disergap."

Penampakan itu memperlihatkan betapa efektifnya strategi penyamaran alami ular ini. Dengan gerakan sangat lamban, tubuhnya menjadi tempat menempel alga, menjadikannya hampir tak terlihat di lingkungan laut tropis.

Strategi ini membuatnya menjadi pemangsa penyergap (ambush predator) yang efisien di antara karang dan lamun.

Meski sering disebut sebagai ular laut, marine file snake bukan bagian dari keluarga Hydrophiinae, kelompok ular laut sejati yang hidup di Samudra Indo-Pasifik.

Spesies ini memiliki nama ilmiah Acrochordus granulatus, termasuk hewan purba yang sepenuhnya akuatik, namun tetap bernapas menggunakan paru-paru. Ular ini sesekali muncul ke permukaan untuk mengambil udara, mirip seperti mamalia laut.

Tidak seperti ular lain yang licin, kulit ular file laut justru terasa kasar seperti amplas, memungkinkan cengkeraman kuat saat membelit mangsa di bawah air.

Penemuan ini terjadi di sekitar Taman Nasional Komodo, kawasan warisan dunia UNESCO yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Laut di wilayah ini menjadi rumah bagi ratusan spesies endemik, termasuk ikan pari manta, penyu hijau, dan berbagai karang keras tropis.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads