Proyek Rp 250 M Kantor Wali Kota Mataram Tak Kena Pangkas TKD

Proyek Rp 250 M Kantor Wali Kota Mataram Tak Kena Pangkas TKD

Nathea Citra - detikBali
Kamis, 13 Nov 2025 20:58 WIB
Proses pembangunan kantor baru wali kota di Jalan Gajah Mada, Jempong, Lingkar Selatan, Sekarbela, Kota Mataram.
Proses pembangunan kantor baru wali kota di Jalan Gajah Mada, Jempong, Lingkar Selatan, Sekarbela, Kota Mataram. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memastikan pembangunan kantor baru Wali Kota di Jempong, Lingkar Selatan, Sekarbela, tidak terdampak pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) pada 2026. Proyek ini menjadi salah satu program prioritas daerah yang wajib diselesaikan.

"Prioritas nasional dan daerah diutamakan, diprioritaskan untuk diselesaikan. Di nasional ada program makan bergizi gratis (MBG), koperasi merah putih, ketahanan pangan, hingga sekolah rakyat yang menjadi program prioritas Pak Prabowo. Di daerah ada kantor wali kota yang menjadi prioritas kita untuk disegerakan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (13/11/2025).

Alwan menjelaskan, pembangunan kantor baru wali kota akan dilakukan secara bertahap dengan total anggaran sekitar Rp 250 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mau berkemungkinan, yang jelas target kita masih di 2027. Saya nggak mau berandai-andai dulu. Yang jelas target Pak Wali, 2027 harus sudah selesai," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pemkot Mataram telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 60 miliar untuk tahap awal pembangunan pada 2026.

Total lahan pembangunan mencapai sekitar tiga hektare dan berlokasi tidak jauh dari Monumen Kota Mataram di Jalan Gajah Mada. Pembangunan akan dibiayai secara bertahap melalui APBD Kota Mataram.

Pada tahap pertama, biaya pembangunan diperkirakan sebesar Rp 60 miliar, terdiri dari Rp 58 miliar untuk pekerjaan fisik dan Rp 1,8 miliar untuk konsultasi pengawasan.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, menegaskan pembangunan kantor baru tetap mengedepankan efisiensi. Desain bangunan telah disesuaikan sejak awal, termasuk penghapusan kubah di bagian atap.

"Berubahnya bukan di tengah jalan. Memang sudah kami ubah dari awal," kata Mohan.

Meski ada perubahan desain, Mohan memastikan efisiensi tetap menjadi prinsip utama dalam pembangunan kantor baru tersebut.

"Kantor itu tentu mengesankan sebuah bangunan modern. Tetap efisien, pemanfaatan ruang itu harus betul-betul efektif. Tetap ada simbol-simbol kearifan lokal yang kami adopsi," ujarnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads