Tata Kelola Sampah dan Limbah Sisa MBG di Lombok Barat Tak Jelas

Sui Suadnyana, M Zahiruddin - detikBali
Senin, 10 Nov 2025 22:45 WIB
Foto: DLH Lombok Barat mengumpulkan korwil hingga kepala SPPG beberapa waktu lalu. (Dok. DLH Lombok Barat)
Lombok Barat -

Tata kelola sampah dan limbah cair sisa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), tak jelas. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lombok Barat, M Busyairi, Senin (10/11/2025).

Ketidakjelasan tata kelola sampah dan limbah program MBG karena sebagian besar Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum meneken kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat. Busyairi menyinyalir ada SPPG yang membuang sampah dan limbah sembarangan.

"Ini kami belum tahu limbahnya dibuang ke mana dan diapain. Dan ada itu kami temukan dan dapat informasi disinyalir dari SPPG yang membuang sampah ke sungai," beber Busyairi.

Busyairi mengungkapkan DLH Lombok Barat sudah menyiapkan armada khusus untuk mengangkut sampah serta akan melakukan pendampingan terhadap pengelolaan limbah cair sisa MBG. Hal itu dilakukan jika SPPG meneken kerja sama dengan Pemkab Lombok Barat.

"Kami sudah menghitung bahwa akan dilakukan pengangkutan tiga kali seminggu, memastikan semua sampahnya terangkut," ujar Busyairi.

Busyairi mengklaim sudah berupaya mengumpulkan kepala SPPG terkait pengelolaan sampah dan limbah. Namun, SPPG malah meneken kerja sama dengan desa dan perorangan yang belum jelas tata cara pengelolaannya.

"Kami nggak tahu pengelolaannya gimana, pada ujungnya nanti yang bayar uang sampah ke TPA Kebon Kongok kan kami (Pemkab Lobar). Dan jika sampahnya menumpuk yang disalahkan ujungnya kami," keluh Busyairi.

Menurut Busyairi, tata pengelolaan sampah dan limbah sisa MBG yang belum jelas ini akan menjadi bom waktu bagi Lombok Barat. Terlebih, Lombok Barat sudah masuk kategori daerah darurat sampah.

Busyairi akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) mulai minggu ini terhadap 54 SPPG di Lombok Barat. Jika ada SPPG tata pengelolaan sampah dan limbahnya ditemukan tidak sesuai, maka akan diberikan peringatan berujung pada penutupan sementara.

"Bisa saja nanti kalau ditemukan berulang-ulang setelah diingatkan, mungkin akan ada penutupan sementara," tegas Busyairi.



Simak Video "Video: Momen Wali Murid Sekolah Elite di Serang Banten Tolak MBG"

(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork