Kekejian di luar nalar terjadi di Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Landa Linus Kuabib (51) tega membantai istri dan dua anaknya. Dia juga menghabisi adik iparnya. Total, empat orang tewas di tangan Landa. Kasus itu menjadi salah satu berita paling menarik perhatian di Nusa Tenggara (Nusra).
Pembunuhan juga terjadi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang aparatur sipil negara (ASN) menikam istrinya berkali-kali hingga tewas. Aksi itu dilakukan lantaran pelaku terbakar cemburu.
Sementara itu, di Timor Tengah Selatan (TTS), seorang murid sekolah dasar (SD) tewas setelah dipukul batu oleh gurunya. Kini, selain jerat pidana, pelaku juga terancam dipecat sebagai guru.
Kemudian, fakta-fakta baru terungkap dari kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Relly. Total, ada empat tersangka lain yang ditetapkan polisi selain Briptu Rizka, istri Esco. Polisi menyebut ada motif ekonomi di balik pembunuhan Esco.
Berikut rangkuman berita terpopuler selama sepekan terakhir di NTB dan NTT dalam rubrik Nusra Sepekan di detikBali.
Pria TTU Bantai Anak-Istri
Polisi mengungkap penyebab aksi pembunuhan yang dilakukan Landa Linus Kuabib (51) terhadap istri, dua anak, dan adik iparnya di Kabupaten TTU, NTT. Aksi itu diduga dipicu pengaruh minuman keras jenis sopi.
Para korban masing-masing adalah istri pelaku, Emiliana Oetpah (53); adik iparnya, Kristina Nomawa (43); serta dua anaknya, Lusiana Kuabib (14) dan Bernadeta Kuabib (8).
"Ya, dia mabuk sopi saat kejadian karena waktu kami tangkap dia itu mulutnya bau sopi," ujar Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi Dokumentasi Media (PIDM) Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang, kepada detikBali, Selasa (14/10/2025).
Wilco menjelaskan, sebelum kejadian, Landa sempat pesta sopi di tempat duka yang tidak jauh dari rumahnya di RT 03, Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, TTU. Setelah itu, ia pulang ke rumah dan diduga langsung melakukan pembunuhan terhadap para korban.
Seorang saksi bernama Yuliana Talan sempat mendengar teriakan dari rumah pelaku. "Jadi saat saksi Yuliana mendengar teriakan, dia langsung ke sana. Ternyata pelaku ini sedang lakukan aksinya," jelas Wilco.
Menurut Wilco, Yuliana menjadi saksi kunci dalam kasus ini. Ia bahkan sempat diserang pelaku saat mencoba menegur agar Landa berhenti mengamuk. Perempuan 78 tahun itu dipukul di bahu kirinya menggunakan parang. Beruntung, Yuliana berhasil melarikan diri dan bersembunyi untuk menyelamatkan diri.
"Kami mengharapkan dia segera pulih agar bisa dimintai keterangannya," kata Wilco.
Wilco menuturkan, polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa Landa dan sejumlah saksi untuk mengungkap motif di balik aksi brutal itu.
"Kami lagi dalami motifnya apa? Karena ada berbagai spekulasi dari pelaku dan keterangannya masih simpang siur. Dia belum mau membuka diri, ada yang masih dia sembunyikan. Itu yang kami terus kejar," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa berdarah itu terjadi pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 20.30 Wita. Landa membacok istri, dua anak, dan adik iparnya di rumah mereka di Desa Amol.
"Kasus pembantaian itu mengakibatkan anak korban, Lusiana Kuabib, mengalami luka berat, sedangkan tiga lainnya meninggal di lokasi," tutur Wilco.
Simak Video "Video: Kronologi Aktor Korsel Lee Ji Hoon Dilaporkan Istri Atas KDRT"
(hsa/hsa)