Pembantaian Sadis di Desa Amol TTU: Pria Bunuh Istri, Anak, dan Adik Ipar

Round Up

Pembantaian Sadis di Desa Amol TTU: Pria Bunuh Istri, Anak, dan Adik Ipar

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 15 Okt 2025 06:00 WIB
Polisi saat mengevakuasi para korban pembantaian di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten TTU, NTT, Senin (13/10/2024) malam.
Polisi mengevakuasi para korban pembantaian di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten TTU, NTT, Senin (13/10/2024) malam. (Foto: dok. Polres TTU)
Timor Tengah Utara -

Seorang pria bernama Landa Linus Kuabib (51) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), membacok istri, dua anak, dan adik iparnya hingga tiga orang tewas dan satu lainnya kritis.

Peristiwa berdarah itu terjadi di RT 03, Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Senin (13/10/2024) sekitar pukul 20.30 Wita.

Korban meninggal yakni istri pelaku Emiliana Oetpah (53), adik ipar Kristina Nomawa (43), dan anak bungsunya Bernadeta Kuabib (8). Sementara satu anak lainnya, Lusiana Kuabib (14), mengalami luka berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus pembantaian itu mengakibatkan anak korban, Lusiana Kuabib, mengalami luka berat, sedangkan tiga lainnya meninggal di lokasi," ujar Kepala Subseksi Pengelolaan Informasi Dokumentasi Media (PIDM) Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang, kepada detikBali, Selasa (14/10/2025).

ADVERTISEMENT

Terungkap dari Laporan Warga

Kasus itu terungkap setelah warga bernama Yasintus Talan (51) mendapat kabar ada pembunuhan di desa tersebut. Saat mengecek lokasi, Yasintus menemukan dua korban, Lusiana dan Kristina, tergeletak di tanah. Kristina sudah tak bernyawa, sedangkan Lusiana masih sekarat.

Polisi yang tiba di lokasi segera membawa Lusiana ke RSUD Kefamenanu untuk perawatan medis. Tak lama berselang, sekitar pukul 21.00 Wita, Yasintus kembali melaporkan ada korban lain di dapur rumah pelaku. Saat diperiksa, polisi menemukan Bernadeta Kuabib (8) sudah meninggal dunia.

Pelaku Mabuk Sopi

Pelaku Landa Linus Kuabib ditemukan bersembunyi di rumahnya. Saat hendak ditangkap, Landa sempat menyerang polisi menggunakan parang sebelum akhirnya dilumpuhkan dan dibawa ke Polres TTU.

"Pelaku sudah kami amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," tutur Wilco.

Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga pembunuhan itu dipicu pengaruh minuman keras jenis sopi.

Polisi saat mengevakuasi para korban pembantaian di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten TTU, NTT, Senin (13/10/2024) malam.Polisi mengevakuasi para korban pembantaian di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten TTU, NTT, Senin (13/10/2024) malam. Foto: dok. Polres TTU

"Ya, dia mabuk sopi saat kejadian karena waktu kami tangkap dia itu mulutnya bau sopi," ujar Wilco.

Sebelum kejadian, Landa disebut sempat pesta sopi di tempat duka yang tak jauh dari rumahnya. Setelah itu, ia pulang dan diduga langsung menyerang keluarganya.

Saksi Kunci Diserang

Seorang saksi bernama Yuliana Talan (78) sempat mendengar teriakan dari rumah pelaku. "Jadi saat saksi Yuliana mendengar teriakan, dia langsung ke sana. Ternyata pelaku ini sedang lakukan aksinya," jelas Wilco.

Yuliana disebut menjadi saksi kunci dalam kasus ini. Ia bahkan sempat diserang pelaku saat mencoba menegur agar Landa berhenti mengamuk. Yuliana dipukul di bahu kirinya dengan parang, namun berhasil melarikan diri dan bersembunyi.

"Kami mengharapkan dia segera pulih agar bisa dimintai keterangannya," kata Wilco.

Polisi Dalami Motif

Wilco menuturkan, hingga kini polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut. Landa dikenal sebagai sosok tenang dan pendiam, namun sering mengonsumsi minuman keras.

"Kami lagi dalami motifnya apa? Karena ada berbagai spekulasi dari pelaku dan keterangannya masih simpang siur. Dia belum mau membuka diri, ada yang masih dia sembunyikan. Itu yang kami terus kejar," ujarnya.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebilah parang yang digunakan untuk menyerang korban serta satu unit ponsel Nokia warna biru.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menikmati Keindahan Sunset di Pantai Warakiri yang Memesona di Sumba "
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads