Seorang guru menuding Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sori Panihi minim tersedia alat tulis kantor (ATK). Padahal sekolah di Desa Rasabaou, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp 140 juta tiap tahun.
Minimnya ATK di tengah banyaknya dana BOS itu diketahui dari unggahan akun Facebook Dian Aghiz. Dian adalah guru SDN Sori Panihi sekaligus warga Desa Rasabou.
"Berita duka, SDN Sori Panihi Kecamatan Tambora, krisis spidol, kertas dan sapu untuk membersihkan kelas. Rupanya DANA BOS 140jt dalam setahun, tidak mampu menyejahterakan sekolah kami," tulis Dian dikutip detikBali, Jumat (10/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti biasa,,kami takan meminta pada penguasa kami yang sudah lama menderita TUNA NETRA,bendahara dan operator pun demikian.karena kami adalah pengajar bukan pengemis," imbuh Dian dalam unggahannya.
Dian menilai terlalu banyak duka yang dialami guru selama dua periode. Akhirnya, guru bosan dan memutuskan untuk meliburkan siswa selama seminggu ke depan.
"Kalembo ade mena dan mohon maaf kepada wali murid, biarkan kami guru istirahat sejenak. karena cuaca Tambora sedang panas, kami butuh ngadem," tulis Dian lagi.
Dian mengaku sengaja menggugah hal itu karena ingin publik mengetahui kondisi yang terjadi di SDN Sori Panihi. "Itulah fakta yang sesungguhnya," ungkap dia.
Menurut Dian, kondisi tersebut membuat para guru-guru di sana, termasuk dirinya, jenuh untuk mengajar. Ia menilai sikap kepala sekolah selama ini tidak transparan dan tak menggunakan dana BOS sesuai ketentuan.
"Ada dana BOS, tapi ATak dan kebutuhan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) sangat minim tak memadai," imbuh Dian.
Kepala Sekolah (Kepsek) Sori Panihi, Nuraini, belum merespons hal itu. Koordinator Wilayah Unit Pelaksana Tugas Daerah (Korwil UPTD) Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Kecamatan Tambora, Imran, juga belum merespons saat dikonfirmasi detikBali.
(iws/iws)