PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) merespons kritikan sejumlah pembalap Motorcycle Grand Prix (MotoGP) terkait adanya perbedaan antara tinggi gravel dengan permukaan aspal di Sirkuit Mandalika. MPGA menegaskan seluruh fasilitas di lintasan sudah dinyatakan aman oleh FΓ©dΓ©ration Internationale de Motocyclisme (FIM) dan Dorna Sport.
"Saya menyatakan bahwa, kemarin Kamis (2/10/2024)) sore, kita tidak akan mendapatkan homologasi FIM grade A (kalau belum diperiksa)," kata Direktur Utama (Dirut) MGPA, Priandhi Satria, kepada awak media, Selasa (7/10/2025).
"Jadi waktu jam tiga itu, semuanya telah diperiksa. Pemadamnya diperiksa, jumlah benderanya diperiksa, safety di dalam sirkuit diperiksa. Dan itu sudah dinyatakan aman buat balap hari Jumat. Setelah jam 5 sore setelah dilakukan pemeriksaan dan dikasih homologasi FIM grade A," imbuh Prihandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prihandi mengatakan, kalau ada yang tidak puas dengan kondisi tersebut, maka MGPA tak perlu menanggapi terlalu serius selama FIM dan Dorna tidak komplain. "Saya tidak mau menanggapi ya, menunggu surat resmi dari FIM karena minggu ini ada report-nya ya," ujarnya.
Selama MotoGP berlangsung, jelas Prihandi, hampir tak ada persoalan teknis yang dikomplain oleh FIM dan Dorna Dorna selain lampu yang sempat padam. Namun, pada waktu itu MGPA langsung mengatasi dengan genset yang telah disediakan.
"Jadi saya sampai hari ini belum merasa perlu harus diskusi terkait gravel. Tunggu satu atau dua hari ini atau sampai minggu depan apakah dari FIM menyampaikan gravel-nya tidak sesuai," tegas Prihandi.
Selain itu, Prihandi juga merespons pendapat yang menyatakan di tikungan itu tak seharusnya diberikan gravel dan lebih bagus untuk diganti dengan aspal saja. Priandhi menyebut gravel itu sudah ada sejak 2022, tetapi tak ada komentar dari Dorna Sport.
"Kedua, ada juga yang menyatakan di situ sebaiknya nggak gravel, tetapi aspal, ya FIM menyatakan 2022, 2023,2024, dan 2025 boleh balap, ya berarti FIM mengatakan itu sudah aman. Kalau mau aspal kenapa ndak dari dahulu, tetapi yang jelas FIM tidak pernah bilang maunya aspal. Jadi saya tidak mau menanggapi detail sampai FIM menyatakan apa yang sesungguhnya yang terjadi," imbuh Prihandi.
Menurut Prihandi, kondisi lintasan sirkuit tak pernah diubah tanpa berkomunikasi langsung dengan FIM. Di sisi lain, ia melihat tinggi gravel dan aspal tak ada perbedaan sehingga tak perlu disoalkan.
"Menurut saya. Kembali lagi pernyataan dari FIM apakah terlalu tinggi sehingga harus diturunkan, tetapi apa pun itu, FIM sendiri sudah melakukan inspeksi kamis sore dan memberikan grade A," beber Prihandi.
Selain itu, Prihandi tak menyoal jika MGPA harus melakukan perbaikan terhadap keberadaan gravel tersebut. Namun, tentu harus melalui rekomendasi dari FIM dan Dorna Sports selaku pemilik kebijakan resmi MotoGP.
"Artinya, kami sudah lepas tangan bahwa FIM sudah menyatakan sirkuit aman untuk dilakukan balap ya kita tidak boleh melakukan apa pun setelah FIM grade A itu dikeluarkan," ungkap Prihandi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak tiga pebalap Motorcycle Grand Prix (MotoGP), yakni Joan Mir, Luca Marini, dan Alex Marquez, kompak mengkritik kondisi gravel di Sirkuit Mandalika. Ada perbedaan tinggi permukaan antara gravel aspal dan kerikil yang disebut membahayakan pebalap.
(hsa/hsa)