Sejumlah warga negara asing (WNA) tampak antusias mengunjungi stand usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di area Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah bule bahkan mencicipi makanan khas Lombok.
Ryon salah satunya. Bule asal Belanda itu mengaku suka dengan belut goreng khas Lombok. Dia pun menyempatkan membeli menu itu di area Festival Lombok Sumbawa Fair (LSF) sebelum menyaksikan sprint race MotoGP Mandalika 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya suka (belut goreng), ternyata enak. Saya suka juga es kelapa," kata Ryon sebelum balapan sprint race MotoGP dimulai, Sabtu (4/10/2025) siang.
Kepala Dinas Perdagangan NTB Jamaludin Malady mengungkapkan sebanyak 120 UMKM diberi ruang untuk berjualan di area LSF. Stand UMKM yang menjual kuliner hingga kerajinan tangan itu berlokasi di belakang tribun Premium Grandstand B dan C.
Jamal menjelaskan seluruh UMKM tidak diperkenankan menjual makanan lebih dari Rp 25 ribu per porsi. Menurutnya, harga mahal akan membuat penonton enggan untuk membeli produk UMKM dari NTB.
"Alhamdulillah rata-rata harga nasi yang dijual Rp 25 ribu," kata Jamal.
Jamal menargetkan nilai transaksi untuk seluruh UMKM Festival Lombok Sumbawa Fair selama selama event MotoGP bisa tembus di angka Rp 2 miliar. "Saran kami nggak boleh jual harga mahal. Kami sudah sediakan tempat jualan, free, dengan juga memberikan free tabung gas 5,5 kilogram kerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga," imbuhnya.
Ibang, salah satu pemilik UMKM yang ikut berjualan di ajang itu berharap barang dagangannya diminati penonton MotoGP Mandalika. Ia mendorong pemerintah daerah agar turut mempromosikan kuliner UMKM lokal.
"Kalau bisa semaksimal mungkin dipromosikan agar lebih dikenal," kata pemilik Darek Food and Pawon Inaq Izzat itu.
Simak Video "Video Logistik MotoGP Mendarat di Lombok, Langsung Diangkut ke Mandalika"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)