Penuh Haru, Orang Tua Lepas Anak di Hari Pertama Sekolah Rakyat Lombok Timur

Penuh Haru, Orang Tua Lepas Anak di Hari Pertama Sekolah Rakyat Lombok Timur

Sanusi Ardy W - detikBali
Selasa, 30 Sep 2025 15:04 WIB
Wali murid ketika mendampingi anaknya pada kegiatan MPLS di Sekolah Rakyat jenjang dasar Lombok Timur, NTB, Selasa (30/9/2025). (Sanusi Ardi W/detikBali).
Foto: Wali murid ketika mendampingi anaknya pada kegiatan MPLS di Sekolah Rakyat jenjang dasar Lombok Timur, NTB, Selasa (30/9/2025). (Sanusi Ardi W/detikBali).
Lombok Timur -

Suasana haru warnai acara masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat (SR) jenjang dasar di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (30/9/2025). Banyak orang tua merasa berat melepas anaknya tinggal di asrama, meski bersyukur bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan gratis dari pemerintah.

Suarmi (38) salah seorang wali murid mengaku sangat senang anaknya bisa masuk sekolah rakyat. Apalagi dengan fasilitas gratis yang didapatkan bagi masyarakat yang tergolong tidak mampu seperti dirinya. Meski terasa agak berat, Suarmi ikhlas melihat anaknya tinggal di asrama yang merupakan salah satu fasilitas sekolah rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sebagai orang tua kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak Presiden Prabowo dengan program ini, kami rakyat tidak mampu sangat terbantu. Meskipun agak berat anak saya tinggal di sini (asrama), tapi tidak apa-apa demi masa depan anak saya," ucap Suarmi kepada detikBali, Selasa (30/9/2025).

Fasilitas yang disediakan di sekolah rakyat, mulai dari seragam, asrama, biaya pendidikan, hingga makan minum semuanya ditanggung oleh negara. Namun, Suarmi masih belum mendapatkannya dikarenakan masih hari pertama masuk sekolah.

ADVERTISEMENT

"Kalau itu masih belum, mungkin besok atau kapan saya belum tahu, tapi tidak apa-apa kan ini hari pertama masuk sekolah, yang jelas saya dan anak saya senang bisa masuk di sini," kata Suarmi.

Nurhasanah (29), wali murid lainya setali tiga uang. Ia sedih melepas anak semata wayangnya tinggal di asrama. Namun sebagai masyarakat miskin, sekolah rakyat menurutnya sangat membantu pendidikan anaknya.

"Anak saya sebelumnya di SD sudah kelas II, karena ada program sekolah rakyat dari pemerintah, dan saya termasuk keluarga miskin serta memenuhi persyaratan, makanya saya tertarik untuk memasukan anak saya ke sini (sekolah rakyat)," ujar Nurhasanah.

Pantauan detikBali, ratusan wali murid hadir mendampingi anak-anaknya. Dinas Sosial Lombok Timur juga melakukan pemeriksaan kesehatan awal untuk mengetahui penyakit para siswa yang akan disekolahkan di SR dan menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan.

"Sebelum masuk sekolah anak-anak di sini kami cek kesehatannya terlebih dahulu untuk mengetahui status kesehatannya. Seandainya ada yang ditemukan sakit tertentu, bisa dilakukan pengobatan dan pengawasan untuk diberikan perawatan," jelas Kepala Dinas Sosial Lombok Timur, Soeroto.

Soeroto menegaskan cek kesehatan dilakukan bukan sebagai persyaratan masuk di SR. Namun langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk mitigasi dan menyiapkan kebutuhan obat-obatan bagi para siswa.

SR jenjang dasar tersebut saat ini memiliki 100 siswa yang diambil dari setiap wilayah kecamatan se-Lombok Timur. Siswa dipilih berdasarkan data kemiskinan desil 1 dan desil 2 atau yang tergolong miskin ekstrem.

Soeroto memastikan proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat jenjang dasar ini sudah siap. Mulai dari fasilitas, asrama, hingga tenaga pendidik.

"Semuanya sudah siap, anak-anak kita tinggal belajar saja yang rajin. Nanti di asrama juga mereka ada yang mendampingi sehingga orang tua tidak perlu khawatir. Dari 10 siswa akan ada satu orang pendamping," pungkasnya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads