Smart Screen dari Prabowo Tiba di Mataram, Guru-guru Bakal Dapat Pelatihan

Smart Screen dari Prabowo Tiba di Mataram, Guru-guru Bakal Dapat Pelatihan

Nathea Citra - detikBali
Senin, 29 Sep 2025 23:30 WIB
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf saat diwawancarai di Mataram, Rabu (9/4/2025).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Ratusan sekolah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah menerima layar digital pintar atau smart digital screen dari Presiden Prabowo Subianto. Ratusan perangkat layar sentuh sebagai alat peraga pembelajaran itu mulai disalurkan untuk tingkat PAUD hingga sekolah menengah pertama (SMP).

"Nanti smart board ini akan diletakkan di ruangan khusus daan penjadwalan pemanfaatannya akan diatur oleh sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Mataram, Yusuf, Senin (29/9/2025).

Yusuf mengatakan smart screen untuk sekolah-sekolah tersebut akan disalurkan secara bertahap hingga akhir tahun. Menurutnya, guru-guru juga akan mendapat pelatihan di Surabaya agar bisa mengoperasikan smart screen tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti dari kementerian akan memberikan pelatihan pada sekolah-sekolah penerima," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Yusuf menyebut satu sekolah akan mendapatkan satu smart screen dari Presiden Prabowo. Diketahui, jumlah PAUD/TK di Mataram saat ini sebanyak 280, SD (179), dan SMP (51). Meski beberapa sekolah sudah kebagian, Yusuf mengingatkan smart screen itu belum boleh dibuka.

"Belum boleh dulu dibuka bungkusannya, tunggu arahan dari kementerian," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan mendistribusikan smart screen untuk 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia hingga akhir 2025. Ia berharap pemanfaatan teknologi tersebut dapat menunjang pembelajaran jarak jauh dan pemerataan akses pendidikan.

Prabowo menilai siswa dapat belajar dari konten terbaik melalui teknologi tersebut. Termasuk animasi dan materi interakti sekaligus membantu daerah-daerah yang memiliki keterbatasan tenaga pengajar.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads