Siswa SD Tambora, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa mengerjakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di rumah guru lantaran sekolah tidak ada jaringan internet. Bahkan laptop Chromebook yang digunakan merupakan pinjaman dari sekolah lain.
"ABNK dilaksanakan di rumah guru bukan di sekolah," ucap Sugeng, guru SDN Tambora, dikonfirmasi detikBali, Rabu (24/9/2025).
Sugeng menjelaskan para siswa terpaksa mengerjakan ANBK di rumah guru yang jaraknya sekitar 5 kilometer (km) dari sekolah lantaran tidak ada aliran listrik dan jaringan internet di sekolah. Kondisi itu berlangsung sejak ANBK mulai diterapkan sekitar 5 tahun lalu.
"Tiap tahun, siswa SD Tambora mengerjakan ANBK di luar sekolah yang memiliki akses internet. Termasuk di rumah guru seperti saat ini," katanya.
Sugeng menyebutkan ada 12 siswa kelas 5 SD Tambora yang mengikuti ANBK pada 2025. Belasan siswa itu didampingi oleh empat orang guru. Tahap uji coba (persiapan) dilakukan dua hari pada Minggu lalu.
"Tadi ke sini, semua siswa yang mengikuti ANBK diantar oleh orangtuanya masing-masing," sebut dia.
Selain itu, Sugeng mengaku laptop Chromebook yang digunakan siswa untuk mengerjakan ANBK yang berlangsung dua hari itu adalah pinjaman dari sekolah lain dengan jarak tempuh sekitar 30 km.
Laptop tersebut diketahui merupakan bantuan dari Kementerian Pendidikan di era Menteri Nadiem Makarim. Namun, tidak semua sekolah di Kecamatan Tambora mendapatkan bantuan tersebut.
"Yang dipakai sekarang laptop Chromebook dari sekolah lain yang mendapat bantuan dari Menteri Nadiem Makarim, karena sekolah kami tidak dapat bantuan," ujarnya.
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Tambora, Basri, berharap ke depannya ada perhatian serius dari pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana di SD yang dipimpinnya itu. Seperti pengadaan jaringan internet khusus (starlink) dan laptop untuk kegiatan ANBK.
"Mudah-mudahan ada perhatian. Kami tak ingin siswa mengerjakan ANBK di rumah guru. Tapi mau bagaimana lagi, jaringan internet tidak ada, laptop juga tidak ada," katanya.
Ia menambahkan pihak sekolah sudah berulang kali mengusulkan perbaikan sarana, termasuk kondisi gedung sekolah yang rusak. "Yang paling dibutuhkan sekolah saat ini adalah laptop dan jaringan internet. Syukur-syukur juga kondisi sekolah yang rusak diperhatikan dan mau diperbaiki," imbuh dia.
Simak Video "Video Dikabarkan Hilang Saat Demo, Bima: Mohon Maaf Atas Kegaduhan"
(nor/nor)