Bandara Larantuka dan Maumere Terdampak Letusan Lewotobi-Ile Lewotolok

Bandara Larantuka dan Maumere Terdampak Letusan Lewotobi-Ile Lewotolok

Yurgo Purab - detikBali
Sabtu, 20 Sep 2025 12:40 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus Jumat (11/7/2025), pukul 14:10 Wita.
Foto: dok. PVMBG
Flores Timur -

Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur dan Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Sabtu (20/9/2025).

Kepala Bandara Gewayantana Larantuka, Puguh Lukito, mengatakan wilayah udara bandara masuk dalam plotting poligon sebaran abu vulkanik (VA) Gunung Ile Lewotolok. Meski ada pembatalan penerbangan, bandara tetap beroperasi.

"Hasil paper test di landasan pacu saat ini Negatif VA. Status Bandara Open. Cancel flight Wings Air 20 September Kupang-Larantuka, Larantuka-Kupang," kata Puguh Lukito kepada detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Bandara Frans Seda Maumere ditutup sementara akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

ADVERTISEMENT

"Hari ini 20 September 2025, operasi penerbangan di Bandara Frans Seda ditutup sementara, penerbangan yang terdampak Wings Air, Maumere-Kupang," ujar Kepala Bandara Frans Seda-Maumere, Partahian Panjaitan.

Erupsi Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pukul 12.19 Wita dengan tinggi kolom abu sekitar 3.000 meter di atas puncak (Âą 4.584 mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 44,4 milimeter dan durasi sementara ini Âą 3 menit 6 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosep Mboro.

Herman mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dan sektoral Barat Daya-Timur Laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi. Ia juga mengingatkan potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai berhulu di puncak jika turun hujan deras.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," imbuhnya.

Ia juga meminta warga terdampak abu vulkanik menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari gangguan pernapasan.

Erupsi Gunung Ile Lewotolok

Di Kabupaten Lembata, Gunung Ile Lewotolok meletus 42 kali sejak pukul 06.00-12.00 Wita. Gunung setinggi 1.423 mdpl itu memuntahkan asap putih dengan intensitas sedang dan ketinggian 50-100 meter di atas puncak kawah.

"Erupsi disertai dentuman/gemuruh lemah, sedang hingga kuat," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel.

Yeremias mengimbau masyarakat maupun wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi. Warga juga diminta waspada terhadap potensi guguran lava, longsoran, dan awan panas dari sektor Selatan, Tenggara, Barat, serta Timur Laut gunung.

"Masyarakat diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah Gunung Ile Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas gunungapi yang sedang dalam fase erupsi," tandasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads