Kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram (kg) di Mataram hingga Lombok Barat diduga disebabkan acara maulid yang berlangsung sejak awal bulan September. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, Niken Arumdati,
Niken mengatakan bahwa kelangkaan ini sifatnya sementara akibat lonjakan permintaan masyarakat pada saat acara besar seperti Maulid. "Jadi ini hanya sifatnya sementara, bukan kelangkaan. Lonjakan karena ada acara maulid," jelasnya saat ditemui di SPPBE Lombok Barat, Selasa (16/9/2025).
Niken mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pertamina supaya melakukan extra dropping guna mengatasi lonjakan permintaan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siap Tindak Agen-Pengecer Nakal
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat Lalu Agha Farabi mengatakan siap memanggil Pertamina dan pihak terkait lainnya atas permasalahan elpiji yang langka ini. Ia menilai bahwa kuota elpiji untuk Lombok Barat harus ditambah karena terlalu jomplang dengan jumlah rumah tangga yang membutuhkan.
"Besok kami akan mengundang pihak-pihak terkait, ini kami harus tahu dulu data resminya dari Pertamina. Yang jelas besok kami akan meminta tambahan kuota," ucap Agha.
Agha juga mengatakan bahwa akan melakukan sidak untuk mengetahui permasalahannya di lapangan. Ia menegaskan akan menindak agen maupun pengecer nakal yang semena-mena menaikkan harga dikala elpiji sedang langka.
"Ini kami harus menunggu dulu, Ya kalau masalahnya di agen kami akan tindak," tegasnya.
Kelangkaan tabung gas elpiji 25 kilogram di berbagai wilayah, terutama di Lombok Barat membuat masyarakat resah. Warga Dusun Beremi, Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, bahkan sampai menggeruduk salah satu SPPBE di wilayah Lombok Barat.
Warga melakukan tindakan tersebut bukan bermaksud merampas atau membuat onar. Mereka hanya ingin membeli elpiji karena sudah berhari-hari langka.
"Kami ke sini ini bukan bermaksud apa-apa, kami ke sini beli. Saya beli gas ini, saya sudah lelah nunggu sampai berhari-hari tapi tetap aja gas ini ga ada," ujar salah seorang warga bernama Mu'aini, saat datang menggeruduk salah satu SPPBE di wilayah Lombok Barat, Selasa (16/9/2025).
Pertamina Ungkap LPG Langka karena Maulid
Pertamina Patra Niaga angkat suara soal gas LPG 3 kg langka di Kota Mataram hingga Lombok Barat. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyebut kelangkaan elpiji karena permintaan yang tinggi saat Maulid Nabi.
"Demand LPG bersubsidi 3 kg masih tinggi sejak Maulid lalu, karena masih banyak masyarakat yang menggelar acara Maulid," kata Ahad melalui rilis yang diterima detikBali, Selasa (16/9/2025).
Ia menyebut Pertamina sudah melakukan mitigasi dengan tambahan pasokan penyaluran fakultatif. Stok di pangkalan sudah dilakukan pengecekan dan dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat dan sekitarnya.
Terkait kelangkaan gas, Ahad memastikan Pertamina Patra Niaga selalu memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi. Serta melakukan pemantauan di lapangan sebagai upaya memastikan stok mencukupi dan digunakan sesuai peruntukannya.
Ahad juga menegaskan bahwa gas melon disalurkan melalui SPBE ke agen dan kemudian disalurkan ke titik akhir distribusi di pangkalan. Pertamina telah mengarahkan masyarakat yang melakukan aksi demo di SPBE untuk bisa melakukan pembelian di pangkalan terdekat yang telah disuplai.
Sementara untuk di level pengecer, sesuai aturan pemerintah, penyaluran diberikan 10 persen dari alokasi pangkalan dengan prioritas penyaluran pangkalan adalah ke konsumen langsung daripada pengecer.
"Masyarakat pun tak henti-hentinya kami imbau untuk melakukan pembelian di pangkalan resmi Pertamina, agar bisa mendapatkan LPG sesuai HET dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai," tandasnya.
(nor/nor)