3 Anjing Pemburu Bantu Cari Korban Hanyut Banjir Bandang di Nagekeo

3 Anjing Pemburu Bantu Cari Korban Hanyut Banjir Bandang di Nagekeo

Sui Suadnyana, Simon Selly, Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 15 Sep 2025 14:57 WIB
Ilustrasi anjing pelacak di bandara
Foto: Ilustrasi anjing pelacak. (Getty Images/iStockphoto/yacobchuk)
Nagekeo -

Tim pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR) gabungan mengerahkan tiga anjing pemburu untuk membantu pencarian tiga korban hanyut akibat banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Anjing pemburu itu dikerahkan pada hari ini atau hari ketujuh pencarian.

"Pencarian dibantu dengan anjing pemburu milik warga lokal berjumlah tiga ekor untuk mencari korban," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere, Fathur Rahman, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anjing-anjing pemburu itu akan menyusuri sungai di Desa Sawu untuk mencari tiga korban hanyut. Medan pencarian tersebut penuh dengan batu-batu besar, tumpukan kayu, dan pasir yang terbawa banjir bandang pada 8 September lalu.

Selain anjing pemburu, tim SAR gabungan telah mengerahkan tiga ekskavator dan drone thermal dalam pencarian korban hanyut tersebut dalam beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENT

Tim SAR gabungan kembali dibagi dalam dua kelompok (SAR Rescue Unit/SRU) untuk mencari korban hilang terseret. Area pencarian operasi SAR hari ketujuh ini diperluas. Satu tim menyusuri sungai hingga muara.

"SRU I dengan luas pencarian 5,33 kilometer (km) melaksanakan penyisiran di sepanjang Kali Desa Sawu sampai ke muara. SRU II drone thermal dengan luas area pencarian 7,49 km," terang Fathur.

Dukacita Wagub NTT

Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Johni Asadoma, mengungkapkan dukacita mendalam bagi para korban jiwa dan keluarga banjir bandang dan longsor di sejumlah titik di Nagekeo. Dukacita itu Johni sampaikan saat memimpin apel bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) di halaman depan Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT.

"Dalam lawatan saya kemarin ke Nagekeo, kami melihat dampak kerusakan dari bencana banjir bandang akibat cuaca ekstrem. Dari data, ada delapan orang korban jiwa, lima sudah ditemukan, tiga belum. Kami semua berdoa agar korban lainnya bisa ditemukan oleh tim penyelamat," terang Johni.

Menurut Johni, ada banyak kerusakan yang timbul dari badai yang terjadi, termasuk rumah dan infrastruktur. Ia menegaskan akan terus melakukan berbagai upaya bersama BNPB, TNI-Polri, tim SAR, BPBD, jajaran pemda setempat serta instansi terkait agar upaya mitigasi dan berbagai bantuan dapat cepat tersalurkan bagi para korban terdampak.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads