Warga Kota Mataram mengeluhkan banyaknya motor hingga mobil yang melintas di area jogging track Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Padahal, area jogging track tersebut dikhususkan untuk area olahraga warga.
"Kami sudah pernah memasang portal di situ, cuma memang portal itu pernah dirusak oleh oknum. Dirusak portalnya kemudian dipatahin, gemboknya juga dirusak. Nanti kami akan aktifkan lagi, biar nggak ada kendaraan masuk lagi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mataram Nizar Denny Cahyadi saat dikonfirmasi detikBali di Kantor DPRD Mataram, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nizar, kendaraan yang masuk ke area jogging track diduga milik penyelenggara acara yang menggunakan area RTH. Beberapa penyelenggara acara memang kerap membawa sound system dan beberapa barang lain ke dalam becingah di RTH menggunakan mobil.
"Mereka kami izinkan masuk hanya untuk loading barang saja, selain itu tidak boleh," tandas Nizar.
Sementara itu, Khasanah, salah satu warga Mataram, mengaku cukup terganggu dengan banyak kendaraan mondar-mandir di area jogging track. "Terganggu banget saya. Rasanya seperti lagi jogging bareng kendaraan," sindirnya, Rabu.
Khasanah berharap pemerintah bisa mengakomodasi kendaraan yang masuk dan keluar di area jogging track. Bahkan kalau perlu, motor dan mobil diberhentikan di area pintu masuk.
"Kalau pun mereka ada kepentingan bawa barang ke dalam, pakai motor roda tiga. Harusnya pemerintah menyediakan kendaraan roda tiga, jadi kendaraan itu yang kesana-kemari untuk angkut barang, bukan malah kendaraan pribadi. Kalau kami ditabrak motor atau mobil saat jogging, siapa yang harus disalahkan," ujarnya kesal.
Senada, Devi Handayani, salah satu warga juga keberatan dengan keberadaan kendaraan pribadi di area tengah RTH Pagutan. "Harusnya ditaruh saja di lokasi parkir, bukan malah dibawa sampai dalam. Ini tempat untuk olahraga, bukan buat motoran. Di area ini kan banyak anak-anak juga, takutnya ada kecelakaan," jelasnya.
(nor/hsa)