Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) ketenagakerjaan di Kantor Pos Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gibran meminta para penerima BSU Rp 600 ribu itu tidak menggunakan bantuan tersebut untuk judi online (judol) atau membeli rokok.
"Jangan ada yang judol. Tapi saya yakin di sini tidak ada yang judol. Kalau ada ketahuan judol, mohon maaf bantuannya dicabut," kata Gibran di depan ratusan penerima BSU di Kota Mataram, Jumat (1/8/2025).
"Terutama bapak-bapak, jangan langsung ke warung beli rokok. Lebih baik uangnya untuk beli sembako," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran juga menyinggung saat ini para siswa memasuki tahun ajaran baru. Menurutnya, dana BSU itu dapat dipakai untuk membeli kebutuhan pokok atau perlengkapan sekolah.
"Ini anak-anaknya kan tahun ajaran baru. Untuk beli buku, untuk beli tas. Jadi kegiatannya yang produktif," kata Gibran.
Penyaluran BSU untuk warga Mataram itu diserahkan secara simbolis bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. Gibran meminta Yassierli dan Iqbal untuk memastikan agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
"Saya titip Pak Menteri realisasinya harus 100 persen. Penyerahan bantuan di area-area terpencil, gubernur juga bisa membantu agar masyarakat yang menerima bisa merasakan manfaatnya," imbuh putra sulung Joko Widodo (Jokowi) itu.
Menaker Yassierli menerangkan penyaluran BSU Rp 600 ribu dilakukan melalui bank milik negara, seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BTN. Ia menyebut penyaluran bantuan tersebut sudah hampir 100 persen.
"Sudah hampir 100 persen. Tinggal beberapa yang gagal salur itu kemudian kami salurkan lewat PT Pos," ujar Yassierli.
Salah seorang penerima BSU, Yayuk Sumarni, berharap penyaluran BSU itu menjadi program tetap pemerintah. Dia juga berharap nominal bantuan yang disalurkan bisa bertambah.
"Alhamdulillah bersyukur sekali, saya baru pertama kali dapat BSU. Semoga kami tetap dapat BSU ini dan kalau bisa jumlahnya ditambah," ujar Yayuk di depan Wapres Gibran.
(iws/dpw)