Petugas Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang mengambil sampel pada jaringan lemak, daging, dan kulit paus raksasa yang terdampar di Pantai Temkuna, Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi, mengungkapkan sampel yang telah diambil akan digunakan menganalisis penyebab kematian mamalia laut itu. Petugas juga akan mengidentifikasi karakteristik spesies berbasis Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
"Sampel itu untuk analisis DNA. Sebenarnya kalau mau dapat detailnya, harus melalui nekropsi (bedah bangkai), tetapi kemarin dokter hewan tidak ikut (ke lokasi)," ujar Imam, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam belum dapat memastikan penyebab terdamparnya mamalia laut tersebut. Petugas di lapangan, dia berujar, sedang melakukan identifikasi terkait luka-luka yang dialami paus raksasa tersebut.
"Perlu dikaji lebih dalam lagi karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi terdamparnya paus tersebut," terang Imam.
Paus biru kerdil (Balaenoptera musculus brevicauda) yang terdampar di Pantai Temkuna itu memiliki panjang 21,5 meter dengan bobot sekitar 100-150 ton. Saat ini, petugas masih menunggu air laut pasang untuk kemudian mengevakuasi bangkai paus tersebut.
(iws/iws)