Serangan Jantung dan TBC, Dua PMI Ilegal Asal NTT Meninggal di Malaysia

Serangan Jantung dan TBC, Dua PMI Ilegal Asal NTT Meninggal di Malaysia

Yufenki Bria - detikBali
Minggu, 13 Apr 2025 07:00 WIB
Petugas BP3MI NTT dan keluarga saat menjemput dua jenazah PMI di Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Sabtu (12/4/2025). (Dok. BP3MI NTT).
Foto: Petugas BP3MI NTT dan keluarga saat menjemput dua jenazah PMI di Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Sabtu (12/4/2025). (Dok. BP3MI NTT).
Kupang -

Kobus Ware (55) dan Amos Luan (48), dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di Malaysia. Kobus meninggal karena mengidap penyakit Tuberculosis, sedangkan Amos mengalami serangan jantung.

Dua jenazah PMI itu tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, pada Sabtu (12/4/2025) sekitar pukul 10.45 Wita. Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT mencatat total selama Januari hingga April 2025 40 PMI yang meninggal di Malaysia.

"Hari ini ada dua jenazah PMI lagi yang dipulangkan ke NTT," ungkap Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, kepada detikBali, Sabtu malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suratmi mengatakan Kobus merupakan PMI asal Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT. Kobus dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, pada Senin (1/4/2025).

"Dia sudah 12 tahun bekerja di Malaysia. Berangkat juga secara ilegal," kata Suratmi.

ADVERTISEMENT

Sedangkan Amos merupakan PMI asal Desa Litamali, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, NTT. Amos meninggal di Rumah Sakit Sungai Siput, Perak, Malaysia, pada Minggu (6/4/2025). Dia juga baru bekerja satu tahun di Malaysia.

"Setelah jenazah dua PMI itu tiba, petugas kami langsung lakukan penanganan penjemputan lanjutan dan mengantar ke daerah asalnya masing-masing," imbuh Suratmi.

Suratmi menambahkan petugas BP3MI NTT juga menyampaikan informasi hukum tentang tata cara bekerja ke luar negeri, bahaya serta dampak dari pemberangkatan secara nonprosedural kepada pihak keluarga yang ikut menjemput di Bandara El Tari Kupang.

"Kalau untuk biaya pemulangannya ditanggung oleh perusahaan pemberi kerja di Malaysia," pungkas Suratmi.




(nor/nor)

Hide Ads