Thofilus Djumetan (9) dan Desmon Duriansen Djumetan (7) tewas terseret banjir di Sungai Bibe, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jenazah dua siswa sekolah dasar (SD) itu ditemukan sekitar pukul 15.30 Wita pada Senin (7/4/2025).
"Para korban ditemukan meninggal dunia setelah terseret banjir," ujar Kapolsek Amfoang Selatan, Ipda Cemy Toleu, kepada detikBali, Selasa (8/4/2025).
Cemy menuturkan Thofilus awalnya pergi ke kebunnya di Kampung Nefousi sekitar pukul 06.00 Wita pada Minggu (6/4/2025). Beberapa jam kemudian, Desmon bersama kakak tirinya, Musa Asaria Djumetan (21), menyusul ke kebun itu untuk membawa makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di kebun, mereka pun mulai beraktivitas dan menjalankan tugas masing-masing. Sekitar pukul 16.30 Wita, hujan deras turun.
Musa kemudian mencari Thofilus dan Desmon di kebun tersebut saat hujan mulai reda. Namun, kedua siswa SD itu tak ditemukan.
"Dia (Musa) mengira para korban itu sudah pulang ke rumah," tutur Cemy.
Setelah itu, Cemy melanjutkan, Musa memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun, Thofilus dan Desmon tak kunjung terlihat hingga hari semakin gelap. Keluarga pun mulai panik dan mulai melakukan pencarian terhadap dua anak SD itu.
Pencarian dilanjutkan pada Senin pagi. Warga setempat turut membantu proses pencarian dengan menyisir pinggir Sungai Bibe yang dekat dengan kebun para korban.
Thofilus akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal sekitar 400 meter dari lokasi penyeberangan mereka. Tak kama kemudian, Desmon juga ditemukan tak bernyawa sekitar 100 meter dari lokasi pertama.
Cemy menjelaskan kedua bocah SD itu sudah dievakuasi dan tiba di rumah duka sekitar pukul 19.30 Wita. "Keluarga menerima kejadian sebagai musibah. Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut," pungkasnya.
(iws/iws)