Satuan pengamanan (satpam) Hotel Marriott Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeklaim tak ada larangan bagi warga untuk plesiran ke pantai di sekitar hotel tersebut. Satpam juga membantah mengusir warga dari pantai, tetapi hanya melarang mereka untuk foto atau merekam video.
"Secara pengusiran tidak ada, tetapi kami mengatensikan tamu yang masuk tidak mengambil gambar atau video," kata Fando Gambur, salah satu satpam Hotel Marriott Labuan Bajo, Rabu (2/4/2025).
Marriott adalah salah satu hotel yang memiliki sejumlah vila mewah di atas laut Labuan Bajo. Tarif menginap semalam bisa mencapai puluhan juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fando mengaku dia sendiri yang berbincang dengan warga Labuan Bajo yang mengaku diusir dari pantai tersebut. "Untuk usir tidak, kami beri akses izin dengan catatan tidak ambil video," ujar Fando.
Fando mengatakan warga dilarang foto dan merekam video di pantai karena ada vila di atas laut. Warga yang mengaku diusir dari pantai, kata Fando, hanya dilarang untuk tidak merekam video
Fando mengatakan larangan bagi warga foto dan merekam video menjadi kebijakan manajemen hotel Marriott. "Itu SOP," ujarnya.
Sementara management Hotel Marriot belum bisa dikonfirmasi. Fando mengatakan manajemen hotel sedang tidak ada di tempat.
Sebelumnya sejumlah warga mengaku diusir satpam saat hendak pelesiran ke pantai di Labuan Bajo. Warga tidak diperkenankan untuk memasuki area pantai oleh perusahaan yang memiliki sejumlah vila mewah di atas laut tersebut.
"Saya dengan teman hendak memasuki Pantai Binongko, kami dilarang oleh satpam," ungkap Rafael Todowela, salah satu warga Labuan Bajo yang diusir satpam hotel tersebut, Selasa (1/4/2025).
Rafael dan temannya diusir saat hendak menghabiskan libur Lebaran di Pantai Binongko, Labuan Bajo, pada Senin (31/3/2025). Lokasi pantai berdekatan dengan kawasan Marina Labuan Bajo.
Dia pun geram lantaran dilarang mengakses pantai tersebut. Menurut Rafael, pantai adalah ruang publik yang seharusnya tidak bisa diprivatisasi.
"Pantai yang dahulu dinikmati umum, sekarang sudah menjadi milik pribadi investor," ujar Rafael geram.
Meski diusir, Rafael dan teman-temannya tetap menerobos dan datang ke pantai tersebut. Namun, dia melanjutkan, mereka kembali didatangi satpam lainnya hingga terlibat perdebatan.
"Sampai di pantai, kami dilarang lagi oleh satpam yang lain untuk jalan di pantai sehingga terjadilah adu mulut," ujar Rafael.
(iws/iws)