Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan hilal tidak terlihat di NTT. Hal ini berdasarkan pantauan di tiga wilayah, Sabtu (29/3/202). Yakni, Kota Kupang, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Sumbawa Timur.
"Hasil hilal hari ini tidak terlihat dan kami akan kirimkan (hasil pantauan hilal) ke Kemenag pusat," ujar Kepala Kanwil Kemenag NTT Reginaldus Serang seusai memantau hilal, Sabtu.
"Hasil ini akan dikirim ke Jakarta untuk menjadi salah satu data dari 34 provinsi untuk menentukan 1 Syawal melalui sidang isbat di Kementerian Agama," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun hilal sudah pasti tidak terlihat di NTT, tapi Kanwil Kemenag NTT masih menunggu hasil sidang isbat untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah.
"Kapan 1 Syawal, kami menunggu hasil sidang isbat di Kementerian Agama malam ini yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama," tambah Reginaldus.
"Semua umat muslim di Nusa Tenggara Timur tetap menjalani ibadah puasa sambil menunggu hasil sidang isbat dikeluarkan Kementerian Agama," tandas dia.
Sementara itu, Pejabat Fungsional Pengamat Meteorologi dan Geofisika Madya di Stasiun BMKG Kupang, Tri Umaryadi Wibowo, juga menegaskan hasil pemantauan hilal hari ini menunjukkan tidak hilal terlihat.
"Jadi tadi kami melakukan pengamatan untuk hilal 1 Syawal 1446 Hijriah. Bulan lebih dulu tenggelam dari matahari, bulan tenggelam pada 17.42 Wita dan matahari pada 17.52 Wita," jelas Tri.
Tri menambahkan saat pemantauan hilal tidak terjadi konjungsi yang mengakibatkan pemantauan hilal tidak terlihat akibat cuaca berawan.
"Hilal itu terjadi setelah adanya konjungsi, saat pengamatan tadi bulan lebih dulu tenggelam sehingga hilal tidak terlihat, karena cuaca berawan," urai dia.
(hsa/nor)