.webp)
Ruas jalan Desa Pandai-Demondei, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris putus setelah diterjang hujan lebat, Sabtu (15/3/2025). Akibatnya, jalan beraspal itu retak dan dua sisinya nyaris ambrol.
"Kendaraan roda dua harus hati-hati, juga roda empat hampir tidak bisa lewat," kata Kepala Desa Pandai, Philipus Poli, kepada detikBali, Minggu (16/3/2025) malam.
Total ada empat titik longsor di jalan Desa Pandai-Demondei sepanjang tujuh kilometer (km) itu. Philipus mengatakan jika ruas jalan tersebut rusak, maka Desa Demondei akan terisolasi dan Desa Pandai kehilangan akses lumbung ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah desa (Pemdes) akan alokasikan Rp 10 juta untuk menangani kerusakan jalan tersebut. "Kami musyawarah penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun ini. Kami tetapkan pemeliharaan ruas jalan Pandai-Demondei dengan pagu Rp 10 juta untuk anggaran material pasir, batu, semen," ujar Philipus.
Meski demikian, pemerintah desa bersama warga memperbaiki jalan tersebut secara swadaya terlebih dahulu. "Kami dari desa harus upaya dulu untuk selamatkan yang darurat dulu untuk akses keluar masuk," tandasnya.
Untuk diketahui, ruas jalan Desa Pandai-Demondei itu dibangun pada 2023 dari dana Inpres (APBN) sepanjang 7 km. Pekerjaan jalan itu direncanakan pada September 2023 hingga 31 Desember 2023. Namun jalan baru diselesaikan pada Februari 2024 dengan total anggaran Rp 28,4 miliar.
(nor/nor)
