Sekelompok pemuda di Desa Tembeng Putik, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menginisiasi perpustakaan jalanan bagi warga desa setempat. Perpustakaan dibuka sembari menanti azan magrib menjelang berbuka puasa Ramadan.
Perpustakaan jalanan yang diberi nama 'Perjal Putih' diinisiasi oleh pemuda bernama Muhammad Al Farabi Akma. Pria berusia 22 tahun itu ingin mengedukasi dan mendorong minat baca bagi warga desa.
"Kebetulan mereka sering nongkrong dan ngabuburit di sini. Sambil ngabuburit kami fasilitasi lapak baca ini, sambil kumpul-kumpul mereka bisa membaca buku," kata Farabi ketika ditemui detikBali beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan lain, karena jalanan di Desa Tembeng Putik seringkali digunakan untuk tempat balap liar saat ngabuburit. Sehingga, Farabi ingin mengalihkan minta warga desa ke hal-hal positif dengan lapak baca.
"Sedikit bisa mereka alihkan ke hal-hal yang positif seperti membaca buku, itu harapan kami," ujarnya.
Perpustakaan jalanan ini setiap Selasa, Kamis, dan Minggu. Warga bisa membaca buku mula pukul 16.30 Wita.
"Kami bukanya sore hari, supaya pengunjung bisa menikmati waktu senja sembari baca buku dan menikmati pemandangan persawahan," imbuh Farabi.
Berbagai bacaan yang disediakan di perpustakaan jalanan ini mulai dari novel, buku cerita, komik, dan ensiklopedia. Sehingga anak sekolah dasar (SD) hingga SMA kerap ngabuburit sambil membaca buku yang tersedia.
"Kami hanya bisa menyediakan buku dan meja bekas untuk menjajarkan buku. Kalau untuk duduk para pengunjung bebas maunya di mana saja," beber Farabi.
Buku yang disediakan baru berjumlah puluhan judul. Sebab buku-buku tersebut dikumpulkan dari anggota komunitas.
"Kami kendalanya hanya di jumlah buku. Terutama buku untuk anak-anak ini yang masih sangat terbatas, begitu juga dengan buku-buku pelajaran, sehingga kami masih butuh tambahan lagi," pungkas Farabi.
(nor/nor)