Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Barat (NTB), Muazzim Akbar, menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN terkait pencalonannya kembali sebagai Ketua DPW PAN NTB periode 2025-2030. Hal itu diungkapkannya sebelum rapat internal di Mataram, Minggu (9/3/2025) malam.
"Perintah DPP PAN bahwa pengurus DPW dan DPD se-NTB itu segera membentuk panitia musyawarah wilayah dan musyawarah daerah," kata Muazzim.
Muazzim menjelaskan pembentukan panitia Musyawarah Wilayah (Muswil) telah dibahas dalam rapat yang berlangsung pada 7-9 Maret 2025. Seluruh pengurus DPW dan DPD diundang untuk memfinalkan panitia pelaksanaan Muswil dan Musda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah, pelaksanaan Muswil dan Musda akan digelar setelah Lebaran pada April 2025. Seluruh DPW dan DPD se-NTB sudah siap melaksanakannya secara serentak," ujarnya.
Muazzim menambahkan beberapa nama telah muncul sebagai calon ketua DPW dan DPD di NTB. Namun, ia meminta agar kader PAN yang menjabat sebagai eksekutif di tingkat kabupaten diprioritaskan menjadi ketua DPD di masing-masing daerah.
Terkait pencalonannya sebagai Ketua DPW PAN NTB, Muazzim menegaskan menunggu instruksi dari DPP. Saat ini, ia menjabat sebagai salah satu Ketua DPP PAN.
"Kalau soal Ketua DPW, saya menunggu arahan DPP. Saat ini saya berada di struktur DPP sebagai salah satu ketua. Apa pun keputusan dan perintah dari Ketum Zulkifli Hasan, saya siap menjalankan," ujarnya.
Muazzim juga menyebut banyak kader PAN di tingkat DPD dan DPW yang berminat menjadi Ketua DPW PAN NTB. "Untuk tingkat kabupaten, kami berharap kader PAN yang berada di eksekutif bisa menjadi Ketua DPD," katanya.
Strategi Menghadapi Pemilu 2029
Muazzim menegaskan salah satu fokus dalam Muswil kali ini adalah persiapan menghadapi Pemilu 2029. PAN menyiapkan strategi untuk menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk sistem pemilihan yang tertutup maupun terbuka.
"Jika pemilihan bupati dan gubernur nanti menggunakan sistem tertutup atau terbuka, kami meminta kader di eksekutif untuk memperkuat dukungan. Paling tidak, mereka bisa menambah kursi dan kembali terpilih sebagai bupati di masing-masing daerah," jelasnya.
(dpw/dpw)