Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menunggu surat keputusan (SK) rencana tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXII Tahun 2028 di NTB-NTT. Pasalnya hingga Februari 2025, SK menjadi tuan rumah PON belum diteken oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Sampai saat ini memang belum ada SK dari Kemenpora yang kami terima untuk tuan rumah PON ke 22 untuk NTB-NTT," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Tri Budiprayitno, Selasa (25/2/2025).
Meski begitu, Pemprov NTB dan NTT tetap optimistis menjadi tuan rumah PON 2028 meski ada efisiensi anggaran. PON 2028 nanti akan mempertandingkan sebanyak 45 cabang olahraga (cabor). Sebanyak 23 cabor ditandingkan di NTB dan 22 cabor di NTT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Master plan masih sama. NTT pembukaan NTB penutupan," kata Yiyit -sapaan Budiprayitno-.
Yiyit menilai kemungkinan NTB dan NTT menjadi tuan rumah PON 2028 bisa saja dibatalkan oleh Kemenpora. Kemungkinan lain juga pemerintah pusat tetap menjadikan kedua provinsi itu menjadi tuan rumah PON.
"Inilah yang mungkin NTB belum tentu jadi tuan rumah banyak yang beranggapan karena efisiensi ini. Tapi kami optimis pasti pusat melihat ada pemerataan," ujarnya.
Pemerintah NTB akan bekerja sama dengan masing-masing kepala daerah untuk menyiapkan venue untuk 23 cabor. Dari 23 cabor yang dipertandingkan, seluruhnya tidak membutuhkan pembangunan gedung dan sarana-sarana yang baru.
"Meskipun ada beberapa di antaranya harus bangun gedung sesuai dengan standar nasional dan internasional. Misalnya renovasi Gedung Olahraga 17 Desember di Turida Mataram. Itu pasti," ujar Yiyit.
Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan sejauh ini pemerintah belum ada rencana merubah lokasi penyelenggaraan PON 2028. Dia menegaskan tetap mengikuti kebijakan pusat.
"Belum ada perubahan. Apa kebijakan pusat untuk PON 2028 kami mengikuti saja," ujarnya.
Pada intinya, Gita melanjutkan, pemerintah NTB tetap siap menyelenggarakan 45 pertandingan pada PON 2028 nanti. Saat ini, NTB telah menyiapkan mapping seluruh kegiatan pertandingan cabor.
"Kami lihat saja, tahun ini ada harapan pemerintah punya kebijakan baru. Yang mana tetap berkomitmen menyelenggarakan PON di NTB dan NTT. Tapi, kami patuh pada keputusan pusat," pungkasnya.
(nor/nor)