Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus sebanyak enam kali, Rabu (12/2/2025) pagi. Jarak radius bahaya diperluas menjadi 5-6 kilometer (km).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, mengatakan sejak pukul 00.00-06.00 Wita terjadi enam kali letusan dengan amplitudo 10,5-22,2 milimeter (mm) serta durasi 52-167 detik. Selain meletus, terjadi lima kali tremor harmonik dengan amplitudo 7,4-14,8 milimeter dan durasi 14-22 detik.
"Low frekuensi tujuh kali dengan amplitudo 10,5-44,4 milimeter, durasi 17-32 detik," kata Emanuel dalam siaran pers, Rabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, gunung berstatus level III siaga ini mengalami vulkanik dangkal sebanyak tujuh kali dan vulkanik dalam sebanyak 52 kali serta tektonik lokal sebanyak 3 kali.
Berdasarkan evaluasi pada Rabu pukul 03.00 Wita, terjadi perluasan rekomendasi jarak radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan 6 km dari sektor barat daya-timur laut yang sebelumnya turun dari 4-5 km.
Emanuel meminta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki serta wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral barat daya-utara timur laut sejauh 6 km.
"Masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-kaki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawokote," imbuhnya.
Emanuel mengingatkan masyarakat untuk menghindari bahaya abu vulkanik. Pemerintah daerah diminta senantiasa berkoordinasi dengan pos pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Hingga saat ini, ribuan warga korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di tenda pengungsian dan hunian sementara yang dibuat oleh TNI. Sebagian warga juga telah dipulangkan Pemda Flores Timur.
(nor/nor)