70 Rumah di Kupang Terendam Banjir Rob, Warga Mengungsi

70 Rumah di Kupang Terendam Banjir Rob, Warga Mengungsi

Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 04 Feb 2025 19:52 WIB
Banjir rob terjang Desa Toblolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT, Selasa (4/2/2025).
Foto: Banjir rob terjang Desa Toblolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT, Selasa (4/2/2025). (dok. BPBD Kabupaten Kupang)
Kupang -

Sebanyak 70 rumah warga di pesisir Pantai Tablolong, tepatnya di Dusun 1-3, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terendam banjir rob, Selasa (4/2/2025).

"Air pasang yang datang secara tiba-tiba menghantam dan merendam 70 rumah milik warga," ujar Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata.

Banjir rob itu menyebabkan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut Wirata, tinggi banjir rob itu sekitar 50-60 sentimeter (cm) atau setinggi betis orang dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Wirata berujar, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, sebanyak 1.032 warga terdampak dan terpaksa melakukan evakuasi mandiri agar menjauh dari pesisir pantai.

"Sehingga kami bersama instansi terkait langsung turun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga serta melakukan pemantauan terhadap situasi di lapangan," jelas Wirata.

ADVERTISEMENT

Wirata menegaskan Polres Kupang sudah mengerahkan sejumlah personel untuk membantu warga yang terdampak serta memastikan keamanan di lokasi. Polisi, Wirata melanjutkan, sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait guna menyiapkan langkah-langkah penanganan lebih lanjut.

"Saat ini, warga yang mengungsi masih berada di lokasi yang lebih tinggi dan aman sambil menunggu air surut," beber Wirata.

Menurut Wirata, tanda-tanda adanya banjir rob itu sudah mulai sejak Senin (3/2/2024) malam. Gelombang laut kala itu menghantam pasir penahan dekat kawasan penduduk di Desa Tablolong.

"Fenomena banjir itu baru pertama kali terjadi yang diakibatkan pasang surut air laut yang tinggi ditambah pemukiman warga yang langsung berada di bibir pantai," jelas Wirata.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads