Warga Desa Lewopao, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, akhirnya membuka blokade jalan utama setelah berdialog melalui video call dengan Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri HI Rasyid, dan Ketua DPRD Albertus Ola Sinuor, Senin (3/2/2025) sore. Sebelumnya, warga memblokade jalan itu dengan menanam pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes karena tak kunjung diperbaiki.
"Akses jalan yang ditutup oleh warga Desa Lewopao sudah dibuka. Sebelum dibuka, ada kesepakatan dari masyarakat dengan penjabat bupati dan ketua DPRD melalui video call. Jalan dibuka dengan perjanjian pada 10 Februari 2025, Forkopimda Flores Timur akan bertemu di Kantor Desa Lewopao," kata salah seorang warga, Andre Bapa Boleng, kepada detikBali, Senin sore.
Andre menjelaskan, setelah kesepakatan dengan Pemda Flores Timur, warga membersihkan jalan yang sebelumnya diblokade, sehingga kini bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Pohon pisang yang sebelumnya ditanam di jalan rusak itu, sudah dicabut.
Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri HI Rasyid, membenarkan bahwa dirinya telah berdialog dengan warga Desa Lewopao dan menyepakati pertemuan pada 10 Februari.
"Iya, sudah dibuka. Tadi ada pembicaraan dengan saya. Jadi tanggal 10 (Februari) baru kami turun," katanya.
Sebelumnya, warga Desa Lewopao menutup akses jalan utama dari Kelurahan Waiwerang menuju Pelabuhan Deri pada Senin (3/2/2025) pukul 06.00 Wita. Mereka menanam jagung dan pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki selama 25 tahun.
Koordinator aksi, Raimundus Kopong Tube, menyebut aksi itu dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai hanya memberi janji tanpa realisasi.
"Ini hanya janji, tipu-tipuan. Kami dianaktirikan," kata Raimundus.
Simak Video " Video: Duh! OTK Blokade 6 Ruas Jalan di Seram Bagian Barat Maluku"
(dpw/dpw)