Gisela Falerili Adus, bocah berusia tiga tahun di Kampung Teber, Desa Compang Teber, Kecamatan Rana Mese, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas akibat terseret arus selokan irigasi di dekat rumahnya, Jumat (24/1/2025). Jasadnya ditemukan di Sungai Wae Lako, sekitar satu kilometer (km) dari rumahnya.
"Korban tergelincir ke dalam selokan irigasi dan terseret arus air menuju ke Sungai Wae Lako. Pada saat itu, Sungai Wae Lako kondisi aliran airnya sangat deras karena sebelumnya terjadi hujan deras selama kurang lebih dua jam," kata Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto.
Gisela awalnya berada di rumah bersama ayahnya, Mikael Jehadut. Petaka bermula ketika Gisela meminta makan kepada Mikael. Sang ayah kemudian ke dapur mengambil makanan untuk Gisela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bocah malang tersebut rupanya meninggalkan rumah saat ayahnya mengambil makanan di dapur. Gisela bermain di saluran irigasi dekat rumahnya. Dia diduga tergelincir di irigasi hingga terjatuh di selokan dan terseret hingga Sungai Wae Lako.
Mikael dan warga lainnya berusaha mencari Gisela selama kurang lebih dua jam, tetapi tidak ditemukan. Jasad Gisela baru berhasil ditemukan warga setelah Sungai Wae Lako mulai surut.
"Saat debit air mulai surut, salah seorang warga menemukan jasad korban yang sudah tidak bernyawa di pesisir sungai Wae Lako," ujar Suryanto.
(hsa/hsa)