Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi geram dengan perilaku aparatur sipil negara (ASN) yang merasa diri paling hebat dan paling benar. Perilaku ASN tersebut, jelas Edi Endi, seperti tidak merespons panggilan teleponnya.
"Ada ASN yang berkali-kali saya telepon tapi tidak mau angkat. Itu kan karena merasa diri paling hebat dan merasa diri paling benar sendiri," kata Edi Endi, Rabu (8/1/2025).
Hal itu ditegaskan Edi Endi saat memimpin rapat evaluasi atas capaian kinerja tahun 2024 dan persiapan pelaksanaan program kegiatan tahun 2025. Perilaku ASN tersebut akan berdampak buruk bagi pelayanan kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun meminta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengingatkan stafnya masing-masing agar tidak bersikap egois yang berlebihan. "Tolong disampaikan kepada seluruh staf di instansi kerja masing-masing, bahwa jangan ada yang merasa diri paling hebat dan paling benar sendiri," tegas Edi Endi.
Menurut dia, sikap ASN yang merasa diri paling hebat dan paling benar sendiri itu akan berdampak buruk, tidak saja terhadap pribadi yang bersangkutan, tetapi juga terhadap penerapan pola pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Karena itu, kepada ASN bersangkutan diminta untuk segera merefleksi diri dan melakukan perubahan sikap
"Sehingga pada tahun 2025 ini, yang bersangkutan betul-betul bangkit dengan semangat dan pola sikap yang baru," ujar Edi Endi.
Rapat evaluasi dan persiapan pelaksanaan program kegiatan tahun 2025 dihadiri oleh Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, Sekretaris Daerah Fransiskus Sales Sodo, Asisten Sekda, Staf ahli bupati, pimpinan OPD, dan Camat se-Kabupaten Manggarai Barat.
(nor/gsp)