Fadli Zon Targetkan Museum NTB Raih Grade A Tahun Ini

Mataram

Fadli Zon Targetkan Museum NTB Raih Grade A Tahun Ini

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 07 Jan 2025 15:19 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat di Mataram, NTB, Selasa (7/1/2025).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat di Mataram, NTB, Selasa (7/1/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menargetkan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) di Jalan Panjitilar, Mataram, meraih grade A pada tahun 2025. Kementerian Kebudayaan siap mendukung berbagai kebutuhan untuk meningkatkan status museum tersebut dari grade B ke A.

"Museum ini kan masih standar museum grade B, kalau bisa jadi A tahun ini harus jadi A," kata Fadli Zon, Selasa (7/1/2025).

Untuk mencapai grade A, Fadli Zon menekankan pentingnya narasi dan literasi yang lebih tajam, serta pemanfaatan teknologi informasi dan digital. Ia juga mendorong penyelenggaraan lebih banyak festival tematik di NTB yang bersinergi dengan Kementerian Kebudayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin di NTB lebih banyak festival tematik. Nanti bisa bersinergi dengan kami. Peralat kami biar sama-sama memajukan budaya Indonesia," ujarnya.

Fadli menegaskan, kerja sama dengan berbagai pihak diperlukan untuk meningkatkan status museum, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh budaya, seniman, dan sanggar seni di NTB.

ADVERTISEMENT

"Tidak bisa hanya pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan daerah. Para tokoh budayawan seniman harus bersama-sama, termasuk sanggar yang ada di NTB," tegasnya.

Menurut Fadli Zon, museum dan perpustakaan di negara lain sering menjadi etalase utama suatu daerah. Ia menilai, bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai budayanya.

"Bangsa yang beradab itu bangsa yang menghargai budaya. Karena etalase di luar negeri dilihat pertama itu museum dan perpustakaan. Jangan sampai di sini perpustakaan itu diletakkan paling belakang," katanya.

Fadli juga mengingatkan pentingnya menjaga identitas budaya Indonesia agar tidak tergerus budaya asing.

"Kalau sudah kerasukan budaya lain, sudah pasti orang lain yang menang. Perintah konstitusi bagaimana budaya ini harus berkontribusi untuk kemajuan dunia," tandasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads