Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengaku pernah berkeliling 100 negara di dunia. Menurutnya, selama berkeliling, ragam budaya di luar negeri tidak bisa menandingi kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
"Budaya kita ini tidak bisa dipisahkan dengan masa kini dan masa depan. Saya sempat keliling 100 negara saya bandingkan di dunia ini tidak ada negara yang kekayaan budayanya itu lebih hebat dari Indonesia," kata Fadli Zon dalam kunjungannya di Museum Negeri NTB di Mataram, Selasa (7/1/2025).
Fadli siap memperdebatkan kekayaan budaya Indonesia dibandingkan negara belahan dunia manapun. Menurutnya, rata-rata negara yang dia kunjungi kebudayaannya bersifat homogen di seluruh wilayah negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tidak ada. Saya jadi saksi. Saya siap berdebat dengan siapa pun. Saya melihat di negara lain ada yang homogen. Kita mempunyai keragaman yang luar biasa. Satu keragaman yang saya sebut diversity atau megadiversity luar biasa," ujarnya.
Fadli Zon mengatakan keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadi kekayaan dengan potensi luar biasa. Sebab, kekuatan budaya akan menjadikan fondasi sebuah negara yang kokoh.
"Kita harus berfondasi pada budaya, kalau tidak kita kehilangan identitas. Saya kira budaya kita sangat tua sangat natural. Contoh di daerah Sumbawa ada beberapa yang tua," urai politisi Gerindra ini.
Mantan aktivis 1998 ini menyebut salah satu kelemahan masyarakat Indonesia adalah kurangnya narasi dan literasi. Hal itu membuat masyarakat sulit diberikan edukasi. "Kita sangat lemah dalam narasi dan literasi," tegasnya.
Manuskrip Lontar Terbanyak di NTB
Fadli Zon mengeklaim Provinsi NTB menjadi salah satu daerah yang memiliki manuskrip lontar dan artefak terbanyak di Indonesia. Banyak lontar yang ditemukan berada di Lombok dan Sumbawa.
"Manuskrip lontar di NTB termasuk yang terbanyak di Indonesia. Banyak berasal dari NTB, kita ingin gali apa isi naskah naskah lontar ini agar bisa melihat jejak masa lalu. Ini merupakan pengetahuan budaya yang sangat penting. Termasuk dari kitab-kitab, Quran, mungkin naskah tasawuf yang lain dalam penemuan di NTB," katanya.
Fadli Zon mengatakan salah satu kekayaan budaya tersebut adalah keris lombok yang memiliki sejarah luar biasa. Fadli menuangkannya dalam buku berjudul 'Keris Lombok'.
"Ini kekayaan luar biasa. Kalau kita lihat keris ini sudah menjadi bagian UNESCO," ujar Fadli Zon.
Dia berharap dengan peluncuran program Kotaku Museumku, Kampungku Museumku ini budaya di NTB semakin semarak. Dia meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus melakukan inovasi dalam memajukan budaya NTB.
"Tadi saya dengar sudah dibentuk dewan kebudayaan. Dan satu lagi gubernur terpilih Lalu Muhamad Iqbal sahabat saya. Saya sering bertemu beliau di Turki, sudah kenal puluhan tahun lalu. Dia mempunyai kepedulian tinggi terhadap kebudayaan," tandas Fadli.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon meresmikan program Kotaku Museumku, Kampungku Museumku di Museum Nusa Tenggara Barat. Selain itu Fadli Zon juga melantik pengurus Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) Provinsi NTB.
"Kami ingin bagaimana kebudayaan ini menjadi fondasi pembangunan bangsa Indonesia sesuai dengan amanat konstitusi dan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017," kata Fadli Zon saat dalam peluncuran tersebut.
(hsa/gsp)