Setelah warga Runggu, kini giliran warga Desa Roka, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menyerahkan senjata api (senpi) rakitan, busur hingga anak panah. Peralatan itu dipakai perang dengan warga Desa Runggu saat Tahun Baru.
"Senpi rakitan, busur, dan anak panah dari warga sudah kami serahkan ke Kapolsek dan Danramil Belo," ucap Kepala Desa (Kades) Roka, Suhaimin, kepada detikBali, Sabtu (4/1/2025).
Suhaimin mengungkapkan penyerahan senpi rakitan dan panah lengkap dengan busur adalah langkah awal perdamaian atau islah antara warga Desa Roka dan Runggu. "Warga Roka berniat berdamai dengan warga Runggu, tak ingin berkonflik susulan lagi," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Belo, Iptu Zulkifli, mengapresiasi kesadaran warga Desa Roka yang sukarela menyerahkan senjata non organik/rakitan, busur serta anak panah. "Ada enam pucuk senpi rakitan, lima busur, dan 63 buah anak panah yang diserahkan tadi," kata Zulkifli kepada detikBali.
Menurut Zulkifli, penyerahan senpi rakitan, panah hingga busur sebagai bentuk komitmen dan niat warga Desa Roka yang ingin mengakhiri segala pertikaian dengan warga Desa Runggu.
"Kami harapkan warga Desa Runggu dan Roka mengakhiri segala pertikaian. Kembali menata kehidupan yang nyaman dan damai kedepannya," harap Zulkifli.
Zulkifli juga mengimbau kepada warga yang masih menyimpan sajam dan senpi atau segala macam peralatan perang agar sesegera mungkin menyerahkan ke polisi. "Pimpinan (Kapolres Bima) menjamin warga yang menyerahkan sukarela senpi rakitan dan sajam takkan diproses hukum," jelasnya.
Sebelumnya warga Desa Runggu, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, NTB, menyerahkan senpi rakitan dan panah ke TNI. Mereka menyerahkan berbagai senjata itu lantaran tak ingin ada perang lanjutan dengan warga Desa Roka.
"Hari ini, kami menerima senpi dan panah dari warga untuk diserahkan ke TNI," ucap Kepala Desa (Kades) Runggu, Mus Mulyadi, kepada detikBali, Jumat (3/1/2025).
Mulyadi menyebutkan ada empat pucuk senpi laras panjang dan pistol yang diterima dari warga. Ada pula panah lengkap dengan busurnya. Seluruh senjata itu akan diserahkan kepada TNI melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang bertugas di desa setempat.
"Ini baru sebagian yang diserahkan. Yang jelas ada banyak lagi beberapa hari ke depan," imbuh Mulyadi.
(iws/iws)