Syahrul dilaporkan hilang di perairan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nelayan asal Desa Bajo Pulau, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, itu tak kunjung pulang sejak sepekan melaut.
Kepala Desa Bajo Pulau, Mahmudin Caco, mengatakan warganya itu pamit melaut kepada keluarga menggunakan perahu mesin pada Sabtu (28/12/2024). Menurutnya, Syahrul berencana menginap selama dua hari menuju Pulau Kambing sampai Teluk Rano, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.
"Sejak saat itu sampai sekarang (Syahrul) belum kembali ke rumahnya di Bajo Pulau dan hilang kontak," kata Mahmudin kepada detikBali, Sabtu (4/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahmudin mengungkapkan keluarga dan warga telah berjibaku mencari keberadaan Syahrul di sekitar perairan Sape sejak Rabu (1/1/2025). Namun, pria berusia 30 tahun itu tak kunjung ditemukan.
"Proses pencarian masih terus dilakukan, tapi Syahrul hingga saat ini belum ditemukan," imbuhnya.
Mahmudin bersama keluarga Syahrul sudah melaporkan peristiwa itu kepada tim SAR dan Polres Bima Kota. Proses pencarian kini turut dibantu oleh personel Polairud Polres Bima Kota dan Direktorat Polairud Polda NTB.
Kasubseksi Pidm Sie Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun, mengungkapkan pencarian dilakukan menggunakan rigid inflatable boat (RIB) Sea Reader dengan menyisir rute-rute strategis di perairan laut Sape hingga Lambu. Tim SAR gabungan juga menyisir perairan Selat Sape, Gili Banta, dan Tanjung Rano di Teluk Rano.
"Operasi pencariannya telah berlangsung sejak Rabu (1/1/2025) hingga Sabtu hari ini," ungkap Nasrun.
(iws/iws)