Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, Lalu Muhamad Iqbal, menemui sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Ihsan Hamid, berpandangan langkah Iqbal itu menegaskan koneksinya dengan pusat sangat baik.
Tak hanya itu, kunjungan Iqbal ke beberapa menteri menandakan eks Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki itu mempunyai jaringan cukup luas di Jakarta. Jaringan Iqbal, Ihsan menilai, tidak lebih buruk dibandingkan eks Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
"Saya lihat Iqbal punya jaringan bagus. Artinya peralihan Zul ke Iqbal makin ada harapan," kata Ishan, Rabu (18/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pejabat negara yang ditemui Iqbal, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.
Selain itu, menurut Ishan, Iqbal tampak ingin memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB adalah kepanjangan tangan pusat. "Visi Asta Cita Presiden Prabowo juga akan berjalan di NTB," katanya.
Ihsan menilai langkah Iqbal sowan ke beberapa menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) bisa memberi harapan untuk pembangunan Bumi Gora. Menurut Ihsan, langkah Iqbal mengunjungi beberapa menteri sebelum dilantik sebagai bentuk legitimasi dari para menteri.
Ihsan menilai langkah yang dilakukan Iqbal menunjukkan harapan baru dalam konteks akselerasi pembangunan di NTB. Selama berkunjung ke beberapa menteri, Iqbal tentu membawa konsep pembangunan di NTB.
"Artinya Pak Iqbal dengan tagline 'NTB Makmur Mendunia', makmur dahulu yang akan dilihat. Secara umum menteri yang ditemui ini menandai bahwa dalam rangka memastikan kerja politik yang dilakukan berjalan dengan normal," ujar Ihsan.
Ihsan mengatakan upaya Iqbal sowan ke beberapa menteri sebelum pelantikan semata-mata memastikan agar kerja politiknya lebih mudah ketika duduk sebagai Gubernur NTB.
"Pertanyaannya, apa oleh-oleh dalam pertemuan itu. Itu yang harus disampaikan ke masyarakat. Hasil pertemuan itu yang penting dikawal ke NTB saat menjadi gubernur," tegas Ihsan.
Ihsan juga menegaskan langkah politik Iqbal menemui beberapa menteri sekaligus ingin menunjukkan dirinya berbeda dengan kepala daerah lain.
"Ini satu hal baru. Ini uniknya Iqbal. Dia menemui menteri dengan uang pribadi. Sementara kan nggak ada pertanggungjawaban ke negara, tetapi tetap saja ini harus kita dukung langkah beliau melakukan ini," ungkap Ihsan.
(hsa/hsa)