NTB Catat 19 Ribu Kasus TBC pada 2024

Nathea Citra - detikBali
Selasa, 10 Des 2024 08:55 WIB
Ilustrasi anak mengalami TBC. (Foto: Getty Images/iStockphoto/kwanchaichaiudom)
Mataram -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mewanti-wanti tingginya kasus tuberkulosis (TBC) di daerah tersebut. Pemprov NTB mencatat sekitar 19 ribu kasus TBC sepanjang 2024.

Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri menuturkan Pemprov NTB tengah menghadapi tantangan besar terkait kasus TBC sepanjang 2024. Ia menyebut Indonesia berada di urutan kedua dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India.

"Secara nasional, NTB berada di posisi tengah. Tahun lalu, kami diapresiasi karena penemuan kasus TBC mencapai lebih dari 54 persen," ujar Fikri di Mataram, Senin (9/12/2024).

Meskipun demikian, Fikri menilai capaian tersebut masih belum maksimal. Menurutnya, Dinkes NTB bekerja sama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama, sektor swasta, hingga klinik untuk mendeteksi penyakit TBC.

"Makanya jadi program atensi nasional karena harus aware lagi mengenai semua kalangan soal TBC. Baik itu menengah ke bawah, menengah ke atas bahkan semua profesi bisa kena TBC," imbuhnya.

Fikri membeberkan beberapa gejala TBC, seperti batuk berkepanjangan, keringat dingin saat malam hari, hingga batuk berdarah. Ia mengimbau warga yang mengalami gejala tersebut untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik terdekat.

Menurut Fikri, orang-orang terdekat yang sering berinteraksi dengan pengidap TBC juga perlu untuk segera memeriksakan diri. Sebab, TBC dapat menular melalui droplet saat penderita berbicara, batuk, atau bersin.

"Penderita TBC aktif harus memakai masker untuk mencegah penularan. Keluarga, termasuk pasangan dan anak-anak, juga harus waspada," imbuh mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB itu.

Fikri meminta warga NTB untuk turut aktif mencegah penyebaran penyakit mematikan itu. Ia menegaskan penyakit TBC dapat disembuhkan asalkan pasien patuh menjalani pengobatan.

"Jika lalai, risikonya pengobatan bisa berlangsung seumur hidup. Jadi, begitu terdiagnosis, pasien harus berkomitmen untuk menyelesaikan pengobatan hingga tuntas," pungkasnya.



Simak Video "Video Pentingnya Vaksin TBC Menurut BPOM: Variasi Pengobatan Baru"

(iws/gsp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork