Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta World Bank membangun sirene hingga penguatan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (pusdalops) di sejumlah provinsi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi ancaman bencana, khususnya ancaman megathrust.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan ada 64 titik lokasi pembangunan pusdalops di Indonesia. Termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diperuntukkan untuk penanggulangan bencana, seperti gempa bumi, tsunami, hingga ancaman megathrust.
"Secara serentak di 64 titik di Indonesia, dan sekarang di NTB secara simbolis. Kami sepakati bahwa penanggulangan bencana terfokus setelah terjadi bencana, tetapi fase pencegahan itu sangat penting," kata Suharyanto di Mataram, Kamis (5/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan sirene dan pusdalops menelan anggaran 160 juta US$ (Rp 2,53 triliun-kurs Rp 15.832). Anggaran itu didapatkan dari pinjaman World Bank.
"Jadi 160 juta US$ itu akan dilakukan oleh BNPB dan BMKG secara bersamaan terkait peningkatan kesiapsiagaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Tim Leader World Bank Muhammad Halik Rizki di Mataram, Kamis.
Menurut Halik, NTB menjadi salah satu provinsi prioritas yang akan memiliki pusdalops. Sebab wilayah NTB memiliki risiko bencana, seperti gempa bumi, tsunami, hingga ancaman megathrust.
"NTB salah satu lokasi prioritas, berdasarkan informasi dari BMKG apabila terjadi megathrust, NTB bisa (sangat) terdampak. Sehingga NTB dijadikan lokasi prioritas untuk peningkatan kesiapsiagaan itu," jelasnya.
Halik menjelaskan, nantinya pusdalops yang akan dibangun di NTB akan dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas canggih untuk mendeteksi jika terjadi bencana. Di antaranya, peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), komputer layar, sensor gempa, dan masih banyak lagi.
"Harapannya, pembangunan pusdalops ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Sampai 2023, sudah terpasang 83 sensor seismograf dan tahun ini sedang berkala 40 tambahan sensor tsunami yang ada di 100 titik di Indonesia," imbuhnya.
(nor/nor)