Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan gubernur, bupati, dan wali kota terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 agar tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025. RPJPD NTB tertuang pada Perda Nomor 9 Tahun 2024.
"Begitu dilantik, maka program-programnya (gubernur, bupati, wali kota terpilih) diselaraskan. Tetap mengacu RPJPD NTB karena arah kebijakan itu sudah ditetapkan. Tinggal nanti caranya saja yang berbeda," kata Kepala Bappeda NTB Iswandi di Mataram, Kamis (28/11/2024).
Menurut Iswandi, para pimpinan baru hasil Pilkada 2024 tidak boleh lagi membawa target sendiri. Sebab, visi-misi pembangunan NTB ke depan telah diatur di dalam RPJPD NTB 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Golnya sudah ditetapkan, arahnya sudah ditentukan. Jadi tidak boleh lagi membawa target sendiri karena targetnya sudah ditetapkan di dalam peraturan daerah RPJPD. Tinggal teknis strategis pencapaiannya," terang Iswandi.
Iswandi menjelaskan RPJPD NTB mengandung visi-misi pembangunan nasional yang mengarah pada lima sasaran. Di antaranya, peningkatan pendapatan per kapita, penurunan kemiskinan, penguatan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di dalam pencapaian kinerja hingga pelaksanaan pembangunan.
"Keempat, peningkatan indeks modal manusia dan kelima penurunan emisi atau peningkatan kualitas lingkungan. Jadi, semua pembangunan itu arahnya ke ekonomi, sosial,dan lingkungan. Fokus kita ke sana, yang lain-lain menguatkan," imbuhnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin mengungkapkan ada tiga hal yang difokuskan dari lima visi RPJPD NTB tersebut. Mulai dari transformasi sosial, transformasi ekonomi, serta transformasi tata kelola. Menurutnya, poin-poin yang tercantum dalam RPJPD NTB juga selaras dengan target pembangunan nasional.
"Semua terkolaborasi dengan bagus, inilah yang dipadukan antara pusat, provinsi, dan daerah. Semuanya tidak ada yang keluar dari visi-misi secara nasional. Jadi secara bersama-sama, secara sinergi, secara kolaborasi, kita (bisa) menuju Indonesia emas," ujar Hassanudin.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi setali tiga uang. Menurutnya, keberhasilan program pemerintah daerah juga menjadi indikator keberhasilan secara nasional.
"Jadi, sukses kabupaten adalah sukses provinsi. Sukses provinsi adalah sukses nasional. Secara teknis intinya seperti itu," tandas Gita.
(iws/iws)