Kapolri Puji Indeks Persepsi Demokrasi Bali Nomor Satu

Kapolri Puji Indeks Persepsi Demokrasi Bali Nomor Satu

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Selasa, 19 Nov 2024 12:38 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo usai menghadiri doa bersama lintas agama di GOR Yudomo Prajaraksaka, Denpasar pada Selasa (19/11/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Foto: Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat doa bersama lintas agama di GOR Yudomo Prajaraksaka, Denpasar pada Selasa (19/11/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Denpasar -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memuji indeks persepsi demokrasi Provinsi Bali yang menempati nomor satu di antara seluruh provinsi di Indonesia. Sigit meminta Bali mempertahankan peringkat tersebut.

Provinsi Bali merupakan daerah pertama yang menetapkan hasil Pemilu 2024 lalu tanpa sengketa. "Tadi disampaikan oleh Pj Gubernur bahwa indeks persepsi demokrasi Bali menempati posisi nomor satu. Itu harus dipertahankan," ujar Sigit saat menghadiri kegiatan doa bersama lintas agama di GOR Yudomo Prajaraksaka Denpasar, Selasa (19/11/2024).

Sejalan dengan itu, Sigit berharap agar pelaksanaan pilkada di Bali dapat berjalan dengan aman dan lancar. Sebab, kelancaran pilkada menjadi modal dasar dalam melanjutkan pembangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami men-support penuh dan kami doakan agar pilkada serentak semuanya bisa berjalan dengan aman, lancar dan baik. Ini menjadi modal dasar bangsa kita, rakyat Bali, untuk melanjutkan pembangunan," ujar jenderal polisi bintang empat itu.

Sigit juga menekankan pentingnya semangat persatuan dan kesatuan menjelang pilkada. Menurutnya, persatuan dan kesatuan merupakan elemen penting dalam kehidupan berdemokrasi.

ADVERTISEMENT

"Walaupun di dalam masing-masing pilihan selalu ada perbedaan, yang harus terus kita jaga adalah bagaimana menjaga semangat persatuan dan kesatuan karena itu yang paling utama dalam kehidupan demokrasi," beber mantan Kapolresta Solo itu.

Menurutnya, demokrasi memberikan kebebasan masyarakat untuk berekspresi dan mengemukakan pendapat, termasuk dalam menentukan pilihan. Namun, Sigit meminta agar masyarakat menempatkan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi.

"Tentunya ada kebebasan berekspresi, berpendapat, menentukan suatu keputusan pilihan. Namun, yang selalu kita dorong seluruh masyarakat selalu menempatkan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi dan kelompok," tandas polisi yang pernah menjadi ajudan Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu.




(hsa/nor)

Hide Ads