Sekretaris Partai NasDem Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahidjan menyampaikan hasil survei Lembaga Olat Maras Institute (OMI) memiliki rekam jejak yang cukup baik selama menjadi lembaga survei di NTB.
Diketahui, OMI sebelumnya telah merilis survei elektabilitas pasangan calon Pilgub NTB 2024. Dalam hasil survei tersebut, elektabilitas Zul-Uhel 40,7 persen, Iqbal-Dinda 33,8 persen Rohmi-Firin 23,5 persen dan yang belum bersikap 2 persen. Survei ini pun mendapat kritik dari pihak.
"Olat Maras Institute punya rekam jejak yang baik, contoh dulu Pilgub NTB 2018 dan Pilbup yang ada di Kabupaten/Kota misalnya survei Pilbup Sumbawa. Jadi apapun kritik terhadap lembaga survei, pada akhirnya rekam jejak yang dilihat oleh masyarakat," kata Wahidjan dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahidjan menambahkan, hasil tersebut tidak membuat dirinya dan segenap pengurus partai terlena. Ia mengatakan roda organisasi tetap bergerak memenangkan setiap paslon yang diusung Nasdem NTB, baik untuk Pilgub maupun Pilbup Kabupaten/Kota.
"Kader harus tetap bergerak memenangkan setiap Paslon yang diusung baik untuk Pilgub maupun Pilbup. Pilkada tinggal menghitung hari, kami tidak mau terlena," paparnya.
Senada, Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat NTB, Asrorul Hady meminta para kader dan pengurus Partai Demokrat untuk tidak terlena dengan hasil survei yang bagus yang diperoleh Zul-Uhel dari beberapa lembaga survei belakangan ini.
Pria yang akrab disapa Asror ini juga menyampaikan minggu terakhir menjelang masuknya masa tenang adalah minggu yang cukup berat untuk memastikan angka pada survei sama dengan hasil pemilihan nantinya.
"Jangan terlena survei, kita harus kerja keras karena minggu ini minggu yang paling berat untuk memastikan angka survei sama dengan hasil pemilihan," ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengajak para kader, relawan dan pendukung untuk terus menjaga tingkat keterpilihan pasangan Zul-Uhel dalam Pilgub 2024 pada 27 November 2024 mendatang.
"Kita ingin hasil yang terbaik, kita nggak ingin mengendurkan semangat kader dan relawan-relawan, kita harus terus berjuang sampai pemilihan" ucap Asror.
Sebagaimana diketahui, Lembaga OMI merilis survei elektabilitas pasangan calon Pilgub NTB 2024. Survei ini memotret tingkat keterpilihan tiga paslon, yakni Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin atau Rohmi-Firin, Zulkieflimansyah-Suhaili FT atau Zul-Uhel, dan Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri atau Iqbal-Dinda. Hasilnya, elektabilitas Zul-Uhel 40,7 persen, Iqbal-Dinda 33,8 persen Rohmi-Firin 23,5 persen dan yang belum bersikap 2 persen.
Survei ini juga memotret performa debat paslon yang sudah digelar dua kali. Adapun ssebanyak 44,9 persen masyarakat yang menonton debat menyatakan Zul-Uhel memiliki performa baik. Kemudian disusul Iqbal-Dinda 34,8 persen dan Rohmi-Firin 20,3 persen.
Angka yang sama juga terhadap paslon yang paling bagus memaparkan program dan cara menyampaikan gagasannya. Dari yang menonton debat, 91 persen menyatakan tidak berubah pikirannya dalam menentukan pilihan dan 9 persen yang berubah pikiran.
Direktur Lembaga OMI Miftahul Arzak membenarkan pihaknya melakukan survei pada rentang waktu dimaksud, namun menyatakan tidak secara resmi merilis hasilnya.
OMI melakukan survei pada 8-12 November 2024 dengan sampel 912 responden yang dipilih dengan multistage random sampling yang terdistribusi secara proporsional di setiap kabupaten/kota se-NTB pada tingkat kepercayaan 95 dan margin of error 3,3 persen.
Untuk diketahui, duet Zul-Uhel diusung oleh tiga partai politik, yakni PKS, Demokrat, dan NasDem.
(ega/ega)