Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani-351 mengangkut beras hingga popok bayi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal perang yang membawa bantuan kemanusiaan itu berlayar dari Labuan Bajo menuju Flores Timur tadi pagi.
"Jumlah bantuan diperkirakan di atas lima ton," kata Perwira Penerangan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Labuan Bajo Lettu Laut (KH) Saepulloh, Sabtu (16/11/2024).
Saepulloh mengatakan logistik yang diangkut KRI Ahmad Yani-351 itu berasal dari bantuan institusi pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat umum di Labuan Bajo. Termasuk Pemerintah Kabupaten Manggara Barat, Lanal Labuan Bajo, Posko Peduli Polres Manggarai Barat, hingga Indonesia Financial Group (IFG).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapal sudah berangkat jam 05.00 Wita," kata Saepulloh.
Selain beras dan popok bayi, bantuan yang diangkut itu juga terdiri atas makanan dan berbagai perlengkapan lainnya. Mulai dari air mineral 230 dus, mi instan 130 dus, telur 12 papan, minyak goreng 35 liter, biskuit 35 dus, susu bayi 4 dus.
Berikutnya makanan bayi 24 kotak, ikan kaleng 2 dus, popok bayi 13 dus+2 karung, perlengkapan bayi 2 dus, pembalut 9 dus+1 karung, masker 19 dus, pakaian 28 dus, pakaian dalam dan handuk 1 dus, mainan anak 1 dus, dan lainnya.
KRI Ahmad Yani-351 tiba di Pelabuhan Pelindo Multipurpose Labuan Bajo, Jumat (15/11/2024) pagi. Kapal perang yang berangkat dari Surabaya itu diperintahkan datang ke Labuan Bajo untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke Flores Timur.
"Di sini (Labuan Bajo) ada bantuan yang belum diangkut ke daerah yang mengalami erupsi. Setelah ini kami langsung membawa barang bantuan itu ke daerah Larantuka (Flores Timur)," kata Komandan KRI Ahmad Yani-351 Kolonel Laut (P) Fadlon di Labuan Bajo, Jumat.
(iws/iws)