Langit Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlihat agak gelap hari ini, Rabu (13/11/2024), meski sesekali cerah. Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran mengatakan mendung yang terjadi akibat adanya sebaran abu vulkanis erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.
"Iya, benar (Labuan Bajo mendung abu vulkanik)," kata Maria, Rabu (13/11/2024).
Dia menjelaskan langit Labuan Bajo tertutup mendung abu vulkanis akibat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus lagi tadi malam. Erupsi itu lebih besar dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tadi malam erupsi Lewotobi lebih besar dibandingkan erupsi sebelumnya," jelas Maria.
"Sampai dengan jam 13.00 Wita ini terpantau dari data satelit, VA (volcanic ash/abu vulkanis) Lewotobi masih tersebar di ruang udara Flores hingga NTB," lanjut dia.
Mendung abu vulkanis di Labuan Bajo menjadi perbincangan warga. Awalnya mereka mengira mendung di Labuan Bajo karena mau turun hujan.
"Saya pikir tadi mau hujan. Mendung ini memang agak lain, ternyata abu Gunung Lewotobi," ujar salah seorang warga, Petrus Pice.
Sebelumnya, sebaran abu vulkanis di Labuan Bajo membuat Bandara Internasional Komodo kembali ditutup hari ini. Bandara tersebut sempat dibuka sehari penuh kemarin walaupun semua penerbangan terjadwal batal datang.
Sebelumnya, pada Selasa (12/11/2024) malam Tim Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melakukan evakuasi mandiri dari pos tempat mereka biasanya memantau di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Mereka bergeser dari lokasi itu karena aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat.
"Dimohon agar tidak ada aktivitas apapun di dalam radius bahaya yang sudah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, karena untuk saat ini kami melakukan evakuasi mandiri keluar dari Pos PGA Lewotobi Laki-laki karena terjadi peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang signifikan," ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Bobyson Lamanepa, Selasa malam.
Peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur membuat suasana makin mencekam. Bunyi gemuruh terdengar jelas hingga di Kabupaten Sikka, NTT.
"Bagaimana dengan Gunung Lewotobi. Kami di sini dengar gemuruh besar sekali," kata Lin Maris, warga Kabupaten Sikka, kepada detikBali, Selasa malam.
Bunyi gemuruh juga terasa semakin kuat dan kencang di wilayah Flores Timur, terlebih di posko-posko pengungsian dan daerah-daerah yang dekat dengan Gunung Lewotobi. "Kami dari (desa) Eputobi juga dengar gemuruh dan dentuman dari tadi," kata warga bernama Adam.
(hsa/hsa)