Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Bertambah Jadi 4.436 Orang

Flores Timur

Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Bertambah Jadi 4.436 Orang

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 06 Nov 2024 13:46 WIB
Relawan berada di sekitar rumah yang hancur akibat tertimpa batu panas dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Klatanlo, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (6/11/2024). Bencara erupsi tersebut mengakibatkan 9 orang meninggal, 63 orang mengalami luka-luka, dan 2.472 lainnya mengungsi ke tiga titik pengungsian. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Rumah warga yang terimbas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Flores Timur -

Jumlah pengungsi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki bertambah dari 2.472 jiwa menjadi 4.436 orang. Para pengungsi tersebut tersebar di enam kecamatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan para pengungsi saat ini tinggal di rumah-rumah warga atau fasilitas umum yang telah disiapkan sebagai tempat penampungan sementara. "Pemda setempat bersama BPBD memastikan kondisi pengungsi tetap aman dan terjaga," tuturnya melalui keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024).

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Minggu (3/11/2024) malam. Letusan gunung api di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, itu mengakibat 9 orang tewas, 31 orang luka berat, dan 32 orang lainnya luka ringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto memastikan kebutuhan dasar pengungsi dapat terpenuhi. Dia menegaskan selama masa tanggap darurat, kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan, air bersih, tempat berlindung, pakaian, serta susu bayi akan diberikan tanpa terkecuali.

"Kami pastikan seluruh kebutuhan dasar para pengungsi akan kami penuhi selama masa tanggap darurat ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

BPBD setempat, Suharyanto melanjutkan, telah mendirikan dua dapur umum untuk memasok makanan dan menyediakan logistik untuk para pengungsi. Misalkan, air mineral, selimut, kasur lipat, dan perlengkapan medis untuk merawat korban yang terluka.




(gsp/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads