Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 14 desa di tiga kecamatan terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada Minggu (3/11/2024) malam. Selain itu, lebih dari 10 ribu warga ikut terdampak bencana alam itu.
Rinciannya, enam desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang.
Selanjutnya di Kecamatan Ile Bura, sebanyak 4 desa terdampak. Di antaranya Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketiga di Kecamatan Titehena. Sebanyak empat desa terdampak yaitu Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara.
Sebanyak 2.734 kepala keluarga (KK) dengan 10.295 jiwa terdampak letusan Gunung Lewotobi tersebut. Dengan rincian di Kecamatan Wulanggitang sebanyak 2.527 KK dengan 9.479 jiwa dan Kecamatan Ile Bura 207 KK dengan 816 jiwa.
"Saat ini masyarakat Desa Dulipali dan Desa Lewolaga, serta Pemerintah Desa Lewolaga sudah menyiapkan tempat sekolah sebagai lokasi pengungsian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers, Senin (4/11/2024).
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III menjadi IV atau Awas. Perubahan tersebut terhitung pada Minggu (3/11/2024) pukul 24.00 Wita.
Aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami kenaikan kegempaan vulkanik. PVMBG memantau adanya letusan pada Minggu pukul 23.57 Wita. Letusan berlangsung selama 1.450 detik.
Korban meninggal dunia bertambah menjadi 10 orang dari sebelumnya sembilan jiwa. Korban meninggal dunia umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah memperpanjang status siaga darurat bencana Gunung Lewotobi Laki-laki hingga 96 hari, terhitung pada 27 September hingga 31 Desember 2024. Keputusan tersebut tertuang melalui Keputusan Bupati Flores Timur Nomor : BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024.
Sementara itu, dengan kenaikan status aktivitas vulkanik level IV, PVMBG merekomendasikan sebagai berikut:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer (km) dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 7 km pada arah Utara-Timur Laut dan 7 Km pada sektor Timur Laut.
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
3. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur atau PVMBG, Badan Geologi di Bandung.
(nor/gsp)