Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggencarkan gemar makan ikan dan telur kepada anak-anak. Tujuannya untuk mencegah terjadinya stunting.
"(Mengonsumsi) ikan dan telur itu cukup signifikan untuk menaikkan berat badan. Karena itu kearifan lokal yang bisa kami akomodasi juga," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) NTB, Lalu Hamzi Fikri, di Mataram, Selasa (29/10/2024).
Menurut Fikri, mengonsumsi ikan dan telur mampu memberikan beragam manfaat bagi pertumbuhan anak. Misalnya, kandungan omega 3 yang dalam ikan dapat merangsang berbagai fungsi kognitif dalam pembentukan otak dan tumbuh kembang anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara pada telur ada hormon pertumbuhan yang bisa mempercepat pertumbuhan anak ketika mengonsumsi telur. Kombinasi keduanya sangat bagus. Sebenarnya tidak hanya ikan laut saja, tetapi ikan darat juga punya (nilai gizi yang tinggi), seperti ikan lele," ujar mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi, mengatakan mengonsumsi telur dan ikan merupakan perpaduan dari makanan bergizi yang bisa diberikan kepada anak-anak untuk mencegah stunting.
"Ini merupakan perpaduan makanan yang bergizi. Jadi ini bisa jadi langkah-langkah kami untuk menggenjot program gemar makan ikan. Kami hidupkan lagi langkah-langkah (gemar makan ikan)," kata Gita.
Diketahui, dari data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting di NTB pada 2024 telah turun 12,6 persen, dari angka sebelumnya sebesar 13,49 persen.
Penurunan angka stunting ini tidak terlepas dari berbagai program yang terus digencarkan pemerintah di kabupaten/kota di NTB. Diantaranya, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berasal dari bahan pangan lokal yang diperuntukkan untuk ibu hamil dan balita.
(iws/nor)