Seorang guru honorer sebuah sekolah swasta di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Vian Nabo, berharap dapat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Harapannya ini ia gantungkan pada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang baru saja dilantik.
"Kami tidak bisa ikut tes PPPK karena mengajar di sekolah swasta. Hanya guru yang mengajar di sekolah negeri yang bisa mengikuti tes ini. Kami berharap di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, semua guru honorer, termasuk yang di sekolah swasta, bisa mengikuti tes PPPK," ungkap Vian di Labuan Bajo, Minggu (20/10/2024).
Vian telah mengajar di sekolah swasta selama 12 tahun. Ia merupakan guru honorer yang diangkat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat dan ditugaskan mengajar di sekolah swasta. Menurutnya, namanya sudah terdaftar dalam database Badan Kepegawaian Nasional (BKN), tetapi tetap tidak dapat mengikuti tes PPPK 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah mendaftar, tetapi tetap tidak bisa ikut tes PPPK karena saya mengajar di sekolah swasta. Saya sudah menanyakan hal ini ke BKD Manggarai Barat dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, tetapi tidak ada hasilnya," jelas Vian.
Vian berharap dapat diangkat menjadi PPPK meskipun harus melalui tes. Ia menyadari statusnya sebagai tenaga kontrak daerah mungkin tidak akan diperpanjang sehingga dirinya merasa perlu mencari peluang melalui PPPK.
"Tenaga kontrak daerah mungkin tidak akan diperpanjang lagi. Karena itu, kami berharap bisa mengikuti tes PPPK," tambahnya.
Vian juga berharap agar semua tenaga kontrak daerah, termasuk dirinya, bisa diangkat menjadi PPPK.
(hsa/hsa)