Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ahmad Rizki mengatakan ada potensi bencana tsunami di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Maka dari itu perlu dilakukan pemetaan dini potensi bencana tsunami di destinasi pariwisata superprioritas tersebut.
"Potensi bencana di semua wilayah itu ada, termasuk di Manggarai Barat. Tetapi khusus untuk Labuan Bajo, kami fokus di bencana tsunami, sebab potensi itu ada," kata Rizki dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Rabu (25/9/2024).
Hal itu disampaikan Riski dalam sambutannya pada kegiatan pembukaan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Penilaian Indeks Ketahanan Daerah, di Labuan Bajo, Rabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FGD itu dilakukan untuk bisa melakukan pemetaan dini potensi bencana alam khususnya tsunami di wilayah pesisir Manggarai Barat, termasuk Labuan Bajo. Sehingga perkembangan pariwisata Labuan Bajo bisa terjaga keutuhannya dan terjaga dari bencana.
"Semua orang tahu bahwa sektor pariwisata di Manggarai Barat ini sungguh luar biasa. Sektor ini memiliki kekuatan yang bisa mendongkrak peningkatan ekonomi. Jadi, sedini mungkin harus kita jaga dari yang namanya bencana," ujar Rizki.
Ia mengatakan bencana alam bisa memorak-porandakan keutuhan yang ada. Dampaknya sangat dahsyat, tidak hanya pada kehidupan sosial masyarakat tetapi juga pada sektor ekonomi. Melalui FGD dengan tema 'Pemetaan Risiko Bencana Tsunami Mendukung IDRIP' ini, Rizki berujar, bisa sedini mungkin melakukan pemetaan dan deteksi potensi kerugian akibat bencana.
Melalui FGD ini BNPB juga bisa mengetahui sejauh mana ketahanan bencana yang dimiliki oleh pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat. "Inilah yang perlu kita diskusikan melalui kegiatan FGD hari ini," tandas Rizki.
Baca juga: Kapal Pinisi Terbakar di Labuan Bajo |
(hsa/hsa)